Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Sunday, 5 May 2024
grafis-padang-rabies-posmetroweb-300x300
Sumber : posmetropadang.co.id

Waspada, 72 Hewan Positif Rabies

Selasa, 29 September 2015

This post is also available in: English

Ternyata, tidak hanya anjing sebagai Hewan Penular Rabies (HPR) di Sumatera Barat, kucing pun juga bisa menularkan rabies kepada manusia. Kucing dapat menularkan rabies melalui air liur pada gigitan dan cakarannya. Untuk itu warga diminta tetap waspada dengan hewan peliharaan.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Sumatera Barat, M. Kamil menjelaskan anjing yang terkena rabies, bisa dikenali dari perilakunya seperti tiba-tiba galak dan mengeluarkan air liur. Sedangkan cara mengenali ciri-ciri kucing yang diduga positif rabies, perilakunya lebih tenang namun banyak menyendiri, dan tidak mengenali pemiliknya.

”Biasanya jika kucing yang menyendiri itu, apabila diusik ia akan melawan. Cara perlawanannya itu dengan mencakar sesuatu yang menurutnya menjadi ancaman. Nah, siapa yang terkena cakarannya itu, dapat terkena rabies,” paparnya, Senin (28/9).

Ia menyarankan, untuk mengantisipasi tertularnya hewan dari rabies adalah dengan pemberian vaksin rabies. Hewan yang baru pertama kali divaksinasi pada umur 3 bulan dan untuk selanjutnya vaksinisasinya diberikan 1 tahun sekali.

Untuk itu, ia menghimbau kepada warga yang memiliki hewan peliharaan, baik itu anjing atau kucing, agar memberikan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi tersebut tersedia di setiap Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan). ”Jika sayang terhadap hewan peliharaan, saya imbau untuk lakukan vaksinasi,” harapnya.

Berdasarkan data-data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, khusus di Sumbar ada sebanyak 72 hewan yang positif rabies, dari yang tercatat sejak awal tahun hingga Agustus 2015 ini. Di antara 72 hewan tersebut, 65 ekor adalah anjing, dan sisanya 7 hewan lagi adalah kucing, kera, dan musang. Ia mengakui meski angka khusus kucing yang positif rabies lebih rendah, tetapi hal tersebut perlu untuk diwaspadai, karena masyarakat di Sumbar banyak yang memelihara dan menyukai kucing.

Sebelumnya, Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Barat,  lima orang dari 2.601 kasus gigitan anjing meninggal dunia. Untuk itu masyarakat diharapkan tetap waspada dengan kasus rabies. Menurut Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dinkes Sumbar, dr. Irene mengatakan, lima warga yang meninggal dunia akibat digigit anjing masing-masing dua orang dari Kabupaten Pesisir Selatan, dua orang di Kabupaten Solok dan satu orang, di Kabupaten Sijunjung. ”Kasus itu terjadi sejak Januari hingga Agustus 2015,” kata Irene.

Irene mengatakan, Sumbar termasuk provinsi endemik rabies dengan jumlah kasus yang mengkhawatirkan. Sehingga diperlukan antisipasi dan kesadaran warga untuk menghindari rabies. Disebutkan, kasus rabies terjadi lebih dominan pada anak-anak. Lebih dari 50 persen kasus rabies terjadi pada anak-anak dan lebih dari 95 persen kasus rabies pada manusia diakibatkan oleh gigitan anjing.

Untuk mencegah rabies, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menvaksinasikan hewan peliharaannya, karena vaksinasi lebih dari 70 persen populasi HPR dapat menghilangkan kasus rabies pada manusia.

Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada tanggal 28 September 2015 kemarin, Disnak Sumbar akan menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait. Rakor yang akan dilaksanakan tanggal 30 September 2015 mendatang, dengan agenda membahas bagaimana menangani rabies.

”Kita juga menyarankan warga yang mempunyai hewan peliharaan seperti anjing, kucing, dan kera agar diberi vaksin. Sementara untuk anjing liar akan ditertibkan,” ujarnya. (da)

Sumber: Pos Metro Padang

Tinggalkan Balasan

Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.

Waspada, 72 Hewan Positif Rabies

by Tisna Sutisna time to read: 2 min
0