Vets for a Better Life
Peran laboratorium dalam kegiatan surveillans dan monitoring, investigasi, serta diagnosa penyakit hewan sangat membantu dalam upaya penanggulangan penyakit hewan dan peningkatan kesehatan hewan di Indonesia
Perdagangan hewan hidup saat ini berperan besar dalam penyebaran spesies hewan ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hal tersebut menyebabkan masuknya spesies asing ke dalam ekosistem di suatu negara.
Ketika wabah flu burung menyerang sektor perunggasaan di Indonesia pada tahun 2003 dan akhirnya menyebar hampir ke seluruh wilayah di Indonesia, Bali pun tidak dapat menghindarkan diri dari penyakit ini.
Lokakarya pelatihan tersebut dirancang untuk menunjukkan kepada staf kesehatan hewan peran dari peraturan internasional dan epidemiologi veteriner dalam program kesehatan hewan nasional dan perlindungan populasi manusia dan hewan dari penyakit.
Pelatihan “Geospatial Technologies in Epidemiology and Incident Management” merupakan langkah awal pelaksanaan Pilot Proyek Pengendalian Flu Burung di Tangerang yang diinisiasi oleh KOMNAS FBPI
Kesehatan hewan adalah hal utama yang harus dipertimbangkan saat mengembangkan usaha peternakan. Hal ini berkaitan erat dengan munculnya berbagai macam penyakit di ternak.
Memasuki era perdagangan bebas global, OIE sebagai organisasi kesehatan hewan dunia tidak lagi memperbolehkan pemberlakuan kebijakan risiko nol (zero risk) terhadap importasi barang termasuk hewan dan produk hewan ke suatu negara
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menyediakan ulasan terkait berbagai informasi, untuk meyediakan pengetahuan dan keterampilan praktis bagi pelaksanaan vaksinasi dan pengambilan sampel di lapangan yang seluruhnya merupakan persiapan bagi program vaksinasi dan pengambilan sampel untuk diagnosis Avian Influenza
Tiga puluh delapan (38) peserta telah terdaftar mengikuti pelatihan tersebut dan memperoleh sertifikat. Mayoritas peserta adalah dokter hewan wakil dari dinas peternakan tingkat propinsi dan kabupaten di Indonesia