Enam Warga Digigit Anjing Rabies
Jumat, 19 Januari 2018
Tebo, Jambi – Sebanyak enam orang warga Kecamatan Tebo Tengah Kabupaten Tebo digigit anjing rabies (18/01). Keenam warga ini diduga digigit oleh anjing pemburu babi peliharaan warga. Dari informasi yang didapat, warga yang digigit ini adalah Sugiono (62) warga Desa Bungkal, Bilkis (3) warga Desa Bungkal, Pitri ( 28) warga Desa Baru, Bomince Manurung (43) warga Desa Bungkal, M. Jamil (77) warga Desa Sumber Sari dan satu korban lagi belum diketahui identitasnya.
Warga mengaku, adanya kekurangan dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas tengah kota pada korban gigitan anjing rabies. Salah satu warga Edi Hartono.SPd.I, menilai bahwa pelayanan Puskesmas Tebo Tengah terkesan lamban. “Masa korban baru ditangani jam 11:30 WIB, yang gigit anjing rabies,” kesalnya.
Yang lebih parah lagi, lanjut Hartono, obat Rabies di Puskesmas tidak ada. Sementara, anjing yang menggigit keenam korban ini sudah dinyatakan Positif Rabies oleh pihak UPTD Puskesmas dan RPH. “Kita meminta pihak Puskesmas harus sigap dalam menangani kasus ini. Karena Puskesmas ini berada di tengah kota bukan daerah terpencil,” sebutnya lagi.
Sementara, menurut informasi dilapangan bahwa anjing dengan ciri-ciri berwarna hitam yang menggigit keenam warga tersebut sudah dieuthanasi, dan anjing itu sudah dibawa ke UPTD Puskesmas dan RPH untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Terkait lambannya penanganan di Puskesmas pada korban gigitan anjing Rabies tersebut, Kepala Puskesmas Tebo Tengah, dr. Syari Aldi Saragih, mengatakan bahwa korban gigitan anjing rabies sudah ditangani dengan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
“Tadi dokter kita di Puskesmas ini sudah memberikan vaksin terhadap korban, dan untuk penanganan selanjutnya sesuai dengan Protap (Program Tetap) harus bertahap,” kata Aldi (18/01).
Untuk mencegah terinfeksi dari luka gigitan rabies, pemberian VAR dilakukan bertahap yaitu setelah digigit, kemudian 7 hari ke depan, 2 minggu ke depan dan 21 hari kemudian.
Aldi juga mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan dokter hewan dan sudah menerima surat bahwa anjing yang menggigit keenam warga itu positif rabies. “Anjingnya sudah dibawah ke RPH, dan sesuai surat yang dilayangkan ke kita anjing itu memang positif rabies,” sebutnya lagi.
Saat ditanya kenapa Puskesmas tidak menyediakan obat rabies, Aldi berkilah bahwa obat rabies itu memang tidak tersedia di Puskesmas, melainkan di Dinkes.
“Di sini memang tidak disediakan, untuk mengambil obat itu kita berikan pengajuan dulu ke Dinkes, kemudian baru obat itu di bawa ke puskesmas. Kalau di Puskesmas ini stok vaksinnya tetap di Dinkes, jika ada pasien baru kita ajukan ke Dinkes,” ujarnya.
Sumber: Jambi Independent