Ulang Tahun CIVAS ke-4: Seminar “Globalisasi, Perubahan Iklim dan Penyakit Hewan”
Senin, 18 Januari 2010
Pada hari Sabtu tanggal 16 Januari 2010 bertempat di Bogor, Center for Indonesian Veterinary Analytical Study (CIVAS) menyelenggarakan seminar setengah hari dalam rangka ulang tahun CIVAS yang ke-4. Seminar tersebut berjudul “Globalisasi, Perubahan Iklim dan Penyakit Hewan” dengan pembicara sebagai berikut:
- Drs. Haneda Sri Mulyanto, MAS yang merupakan Asisten Deputi Urusan Pengendalian Dampak Perubahan Iklim, Bidang Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan topik “Perubahan Iklim dan Dampaknya terhadap Indonesia“.
- Drh. RP. Agus Lelana, Sp.MP, MSi yang merupakan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB dengan topik “Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam Menjawab Tantangan Globalisasi dan Perubahan Iklim” dan Artikel.
- Drh. Tri Satya Putri Naipospos, M.Phill, Ph.D. dari Center for Indonesia Veterinary Analytical Studies (CIVAS) dengan topik “Dampak Perubahan Iklim terhadap Penyakit Hewan” dan Artikel.
Dalam pemaparan makalahnya Drs. Haneda menyampaikan bahwa pemanasan global berdampak pada Indonesia. Kejadian iklim ekstrim cenderung meningkat, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami multiple hazards khususnya Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Hujan cenderung turun signifikan pada bulan Desember-Januari diseluruh bagian Pulau Jawa dan wilayah timur Indonesia seperti Bali, NTB, dan NTT sehingga mendorong resiko terjadinya banjir. Selain itu banyak wilayah Indonesia termasuk rentan terhadap kejadian kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan serangan penyakit pada manusia. Kesimpulan yang diperoleh dari pemaparan makalah drh. Agus Lelana adalah UU No. 18/2009 telah mengantisipasi masalah globalisasi dan pemanasan global. UU No. 18/2009 dapat dijadikan payung hukum bagi terbentuknya peraturan pelaksanaan untuk masalah globalisasi dan pemanasan global. Selain itu implementasi UU No. 18/2009 yang berkaitan dengan masalah globalisasi dan pemanasan global merupakan tindakan-tindakan yang sifatnya komprehensif dan perlu menjadi perhatian bagi setiap kelembagaan, petugas maupun perorangan yang terlibat.
Peserta Seminar Globalisasi, Perubahan Iklim dan Penyakit Hewan dalam pemaparan makalahnya drh. Tata mengatakan selama ini literatur ilmiah tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dan penyakit cukup banyak ditemukan, akan tetapi lebih terfokus pada kesehatan manusia dan penyakit yang ditularkan melalui vektor. Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dalam sidang tahunannya yang ke-77 tahun 2009 menyatakan sebagai akibat dari globalisasi dan perubahan iklim, dunia menghadapi munculnya penyakit-penyakit hewan yang baru muncul dan yang muncul kembali. Merebaknya penyakit-penyakit pada beberapa hewan domestik maupun hewan liar seperti blue tongue, rift valley fever, west nile, avian influenza atau juga penyakit-penyakit yang disebarkan oleh vektor diyakini berkaitan langsung maupun tidak langsung terhadap perubahan iklim.
Seminar tersebut dihadiri oleh 130 orang peserta diantaranya adalah Kepala Dinas Pertanian Kota Bogor yang sekaligus mewakili Walikota Bogor. Selain itu hadir pula Direktur Kesehatan Hewan & Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Departemen Pertanian, PB PDHI, Balai Karantina, dan para kolega dokter hewan.