Tomohon, Sulut – Rabies disebut juga penyakit anjing gila yang menyerang sistem otak dan saraf yang disebabkan oleh virus lyssavirus. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan yang sebelumnya telah terjangkit penyakit ini.

Manusia juga bisa terjangkit rabies jika air liur dari anjing yang sudah positif rabies masuk ke tubuh lewat gigitan. Dalam beberapa kasus bisa melalui cakaran karena anjing rabies tersebut sebelumnya telah menjilati kuku-kukunya. Dalam beberapa kasus juga, seseorang bisa terjangkit penyakit rabies dari luka di tubuhnya terjilat oleh hewan yang sudah terinfeksi.

Di Tomohon saat ini tercatat ada sekitar 11.771 ekor anjing. Jumlah tersebut menjadi ancaman tersendiri bagi masyarakat Tomohon karena ribuan anjing tersebut bisa saja terinfeksi penyakit rabies. Menurut Kepala Seksi Kesehatan Dinas Pertanian dan Peternakan, Vonny Pontoh, dalam catatan mereka ada sekitar 10 kasus rabies yang tercatat 2017 lalu.

“Ada 10 kasus yang positif kategori rabies tahun lalu, sementara dapat dilakukan suntikan pasca tergigit,” ujarnya. Pontoh melanjutkan, tahun 2018 ini belum ada laporan masyarakat terkait gigitan anjing yang positif rabies namun, untuk gigitan biasa, sudah ada puluhan laporan. “Tahun ini belum ada laporan. Kalau gigitan biasa, belasan kasus,” lanjutnya.

Sejauh ini, dari 11.771 ekor, jumlah anjing yang telah divaksin tidak lebih dari setengah jumlahnya. Dari catatan Dinas Pertanian dan Peternakan baru 5.800 ekor anjing yang telah di vaksin. Sementara, populasi anjing akan terus bertambah, dari perkiraan Dinas Pertanian dan Peternakan akan mencapai jumlah 13 ribuan untuk tahun ini.

“Banyak warga yang memelihara anjing untuk menjaga kebun dan ladang pertanian. Namun, tidak sedikit juga yang kurang kooperatif untuk menvaksinisasi,” tambah Kabid Peternakan, John Karundeng.

Dinas Pertanian dan Peternakan juga mengimbau masyarakat untuk memvaksinasi anjing-anjing tersebut untuk meminimalisir ancaman rabies dari hewan yang dipeliharanya. (Wirno B Padakan)

Sumber: Kabar Manado