Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Monday, 29 June 2020
Kerbau-Metronews
Ilustrasi

Di Padang Pariaman, Tujuh Kerbau Mati Akibat Penyakit Ngorok

Minggu, 28 Januari 2018

Parik Malintang, Sumbar – Sejumlah kerbau milik warga di Korong Padang Bayua, Nagari Balai Baiak Malai III Koto, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Padang Pariaman, sepekan terakhir dilaporkan mati mendadak.

Hasil pemeriksaan tim medis kesehatan hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Padang Pariaman, ternak kerbau mati akibat positif penyakit Septicemia Epizootica (SE) atau penyakit ngorok.

Kepala Bidang (Kabid) Keswan Disnak Keswan Padang Pariaman Drh. Devi Yanti kepada Singgalang Minggu (28/1) mengatakan, ada tujuh kerbau yang mati mendadak di daerah tersebut sejak sepekan terakhir.

Tanda klinis penyakit ngorok menyerang hewan ternak, antara lain, terjadi pembekakan pada daerah leher, demam, sesak nafas yang disusul terjadi ngorok atau seperti nafas mendengkur, berujung pada kematian.

Selain akibat penyakit Ngorok, kerbau-kerbau yang mati di Korong Padang Bayua diduga juga mengidap penyakit Trypanosomiasis, dikenal juga dengan penyakit Surra atau penyakit akibat adanya parasit di dalam darah. Tanda-tanda klinis hewan terjangkit penyakit Surra, keluar darah di pori-pori kulit, di hidung, di mata, di telinga, di anus dan di bagian tubuh hewan ternak.

“Tanda-tanda ini juga ditemukan di bangkai kerbau-kerbau yang mati itu,” imbuh Devi.

Kasus kematian tujuh ekor kerbau itu di Korong sudah dilaporkan ke Disnak Keswan Sumbar dan diteruskan ke Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.

Tim medis Keswan Padang Pariaman menunggu datangnya vaksin dari Kementerian Pertanian untuk kegiatan vaksinasi SE massal sebagai langkah antisipasi dan pencegahan penyebaran penyakit. (Tomi)

 

Sumber: Harian Singgalang

Tinggalkan Balasan

Di Padang Pariaman, Tujuh Kerbau Mati Akibat Penyakit Ngorok

by Civas time to read: 1 min
0