Anjing yang Gigit Warga Nyalindung Sukabumi Positif Rabies
Senin, 29 Januari 2018
Sukabumi – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi memastikan anjing yang menggigit warga Kecamatan Nyalindung positif rabies. Hal ini didasarkan pada pemeriksaan sampel anjing di Laboratorium Bogor.
Sebelumnya, sebanyak empat orang warga Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi digigit anjing yang diduga rabies. Ke empatnya digigit oleh anjing peliharaan salah seorang warga pada Senin 15 Januari 2018 lalu.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, ke empat warga yang terkena gigitan anjing adalah Sahroni alias Kokom (51 tahun), Dedi (30), Asep Mus (33), dan Arsyi (7). Sebagian besar dari korban gigitan telah mendapatkan vaksin anti rabies (VAR).
“Hasil pemeriksaan sudah keluar hasilnya anjing positif rabies,” ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnak Sukabumi Winda Sri Rahayu, Senin (29/1). Laporan pemeriksaan ini lanjut dia langsung ditindaklanjuti petugas dengan melakukan vaksinasi kepada anjing peliharaan warga.
Terutama kata Winda, anjing yang berada di sekitar lokasi warga yang anjingnya positif rabies. Upaya lainnya terang dia yakni melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanganan kasus rabies pada anjing maupun hewan peliharaan lainnya.
Ditambahkan Winda, Bupati Sukabumi Marwan Hamami juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) kewaspadaan menghadapi rabies. Langkah ini kata dia diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan di tengah masyarakat khususnya di daerah rawan yang terdapat banyak populasi anjing.
Kasus gigitan anjing rabies dalam jumlah banyak juga pernah terjadi pada Mei 2017 lalu. Pada waktu itu ada sebanyak delapan orang warga dua desa di Kecamatan Cikembar yang digigit anjing liar yakni di Desa Kertaraharja dan Parakanlima.
Kepala Disnak Kabupaten Sukabumi Iwan Karmawan menambahkan, warga yang digigit anjing telah mendapatkan penanganan medis dari puskesmas. “Jumlah warga yang digigit sebanyak empat orang,” cetus dia.
Rinciannya terang Iwan, Sahroni dan Dedi digigit anjing di Kampung Lembur Sewa RT 04 RW 05 Desa Cijangkar. Sementara Asep dan Arsyi digigit anjing di Kampung Cijangkar RT 02 RW 06.
Menurut Iwan, anjing yang menggigit tersebut merupakan hewan peliharaan salah seorang warga di kampung di Desa Cijangkar. Ia menerangkan anjing yang berwarna putih ini telah ditangkap oleh warga dan kini sudah mati.
Kepala Puskesmas Cijangkar Lilis Ilahayati menerangkan, petugas puskesmas telah memberikan VAR kepada warga yang digigit anjing diduga rabies. “Pengobatan untuk tindakan yang pertama setelah di periksa adalah pemberian VAR,” terang dia.
Pemberian VAR ini ungkap Lilis, dilakukan selama tiga kali. Rincannya yakni vaksin diberikan pada saat digigit, dan diulang di hari ke-7 dan ke-21. Ia menerangkan, selama bertugas di Cijangkar telah tiga kali menangani kasus gigitan anjing diduga rabies.
Salah seorang korban gigitan anjing, Asep Mus mengatakan, anjing tersebut awalnya menggigit anaknya Arsyi yang tengah bermain di halaman rumah. “Pada saat akan menghalau, anjing itu malahan balik menggigit pada bagian kaki,” cetus dia. (Riga Nurul Iman | Winda Destiana Putri)
Sumber: Republika