Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Wednesday, 24 April 2024
kerbau
Sumber: Liputan 6

Antraks di Gorontalo

Sabtu, 23 April 2016

Warga Gorontalo korban terduga mengidap penyakit menular antraks bertambah dua orang dan kini menjadi empat orang. Dua warga itu berasal dari lokasi yang sama seperti dua korban terduga antraks sebelumnya, yaitu di desa Pentadio Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir mengatakan, penyebab dua warga yang terduga mengidap antraks itu akibat memakan daging kerbau sakit yang disembelih pemiliknya, beberapa hari lalu.

Kerbau inilah yang diduga menjadi sumber penularan bakteri Baccilus anthraxis, penyebab penyakit antraks itu. Baccilus anthraxis sendiri sangat mematikan bagi hewan berdarah panas dan manusia dalam sejarahnya pernah dijadikan senjata biologis.

“Dua warga itu berinisial VP (31) dan SB (35), yang juga warga Pentadio Barat. Diduga mereka terkena antraks usai mengkonsumsi daging kerbau milik EA (45) dan SL (23) yang sudah terlebih dahulu dirawat di Rumah Sakit Aloe Saboe,” ungkap Roni, Jumat (22/4/2015).

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, Haris Tome, mengatakan, hingga saat ini sudah tiga kerbau yang sakit dan mati.

“Sapi milik EA yang pertama disembelih, dagingnya diminta oleh warga sekitar untuk dikonsumsi, EA sendiri menjadi terduga antraks setelah menyembelih kerbau miliknya dan terkena darah kerbau,” ucap Haris.

Hingga sekarang, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo, gencar menyosialisasi mengenai antraks kepada pemilik sapi ternak di kabupaten itu dan juga tim dokter melakukan pengobatan serta vaksinasi kepada sapi milik warga di sekitar daerah terduga antraks. (Jumat, 22 April 2016)

Antraks Mewabah di Gorontalo Belum Dinyatakan KLB

Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Pemprov Gorontalo telah memeriksa dan meneliti sejumlah lokasi peternakan di kabupaten/kota untuk mencegah wabah antraks meluas di wilayah itu. Hasil penelitian itu akan secepatnya dipublikasikan agar masyarakat tetap tenang mengonsumsi daging.

“Dalam pernyataan Dirjen Peternakan Kementan RI juga telah menyampaikan bahwa kasus antraks ini belum menjadi kejadian luar biasa (KLB) di Gorontalo,” ujar Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, seperti dilansir Antara, Sabtu (23/4/2016).

Selain pemeriksaan, Idris juga menginstruksikan instansi terkait memperketat masuknya sapi dari luar daerah. Sejumlah pos-pos pemeriksaan dioptimalkan guna menghindari masuknya antraks ke Provinsi Gorontalo.

Wagub juga mengimbau agar masyarakat Provinsi Gorontalo tenang dan tidak terpengaruh isu-isu terkait mewabahnya antraks di Provinsi Gorontalo. Ia menyatakan pemerintah tidak akan tinggal diam untuk mencegah adanya antraks itu.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo kembali memusnahkan ternak kerbau milik warga yang diduga mengidap bakteri antraks. Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gorontalo Harris Tome mengatakan, pemusnahan kerbau yang sakit akibat antraks dilakukan dengan cara dibakar.

“Kerbau yang menderita antraks tersebut adalah milik dari warga inisial EA (45) yang merupakan pasien pertama terduga antraks kulit akibat kena darah kerbau miliknya yang disembelih beberapa hari yang lalu,” ungkap Haris. (Sabtu, 23 April 2016)

Sumber: Liputan 6

Tinggalkan Balasan

Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.

Antraks di Gorontalo

by Luthfi Elzacky time to read: 2 min
0