Terserang BVD Tiga Sapi Mati Mendadak
Jumat, 13 Maret 2015
KOTA BINTUHAN, BENGKULU – Peristiwa ini menjadi perhatian bagi para peternak sapi di Kabupaten Kaur. Kondisi cuaca tidak menentu seperti saat ini, bisa saja menimbulkan penyakit berbahaya terhadap ternak. Seperti terjadi di Desa Gunung Terang, Kecamatan Kinal dalam satu hari ada tiga ekor sapi mati karena terserang penyakit Bovine Viral Diarhea (BVD).
Jumlah kematian hewan ternak akibat terserang penyakit BVD di Kabupaten Kaur ini termasuk dalam jumlah besar. Tahun sebelumnya meski ada jumlah hewan yang mati karena penyakit BVD tidak banyak seperti yang terjadi di Desa Gunung Terang.
Penyakit BVD bisa menyebar ke sapi lainnya melalui kontak langsung antara sapi yang terinfeksi dengan sapi sehat. Kejadian ini, baru diketahui, kalau sapi yang mati itu tertular BVD setelah satu sampai tiga minggu kemudian.
Tak hanya itu penyebarannya pun bisa dilakukan melalui hewan lain seperti lalat yang membawa virus BVD. Dan yang paling rentan terkena penyakit ini yakni sapi yang masih berusia muda yang belum punya kekebalan yang cukup, ungkap Drh. Rahmat Fajar, staf Dinas Pertanian Kabupaten Kaur. Diungkapkan juga kepada para peternak atau pemilik sapi untuk waspada akan virus BVD. Karena kondisi cuaca yang tak menentu seperti saat ini sangat rentan sapi tertular virus BVD. Jadi para peternak, agar segera melapor bila ada sapi yang mengalami gejala demam, lelah, adanya cairan putih yang keluar dari mulut serta hidung sapi.
‘’Jika ada ternak sapi, yang terserang gejala seperti itu agar cepat melapor dan akan kita berikan vaksin. Ini merupakan pencegahan agar virus BVD tak menyebar kepada sapi lainnya. Meski tak terlalu berbahaya seperti penyakit lain, tapi virus BVD bisa juga mematikan,” ujar Drh. Rahmat Fajar. Drh. Ramhat Fajar pun menginformasikan, kalau tingkat kematian hewan pada saat cuaca tak menentu seperti saat ini, memang cukup tinggi. Tapi ini bisa dicegah jika pemilik ternak langsung melapor kalau sapinya terserang penyakit. (cik)
Sumber: Rakyat Bengkulu