Sulbar Tertular Flu Burung dari Sulsel
Senin, 18 Juli 2011
Polewali Mandar – Virus flu burung atau H5N1 terus menjangkiti unggas di wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Di Polewali Mandar misalnya, ratusan ekor ayam milik warga mati mendadak. Ayam yang mati tersebut meninggalkan ciri yang sama, identik dengan virus flu burung seperti jengger berwarna hitam, kulitnya merah padam dan paruh mengeluarkan busa.
Hasnah, warga Kelurahan Tandro, Kelurahan Mambulilling Polewali mengaku kaget karena ayam kesayangannya tiba-tiba mati mendadak. “Saya kaget ayam saya tiba-tiba mati mendadak. Jenggernya warna hitam dan kulitnya merah dan mulutnya berbusa,” ujar Hasnah, Senin (18/7/2011).
Petugas Dinas Peternakan Polewali Mandar, Isnaniah menjelaskan pihaknya kini sedang menggencarkan sosialisasi penanggulangan flu burung di sejumlah sentra produksi ternak seperti di Kecamatan Binuang, Mapilli, Wonomulyo, dan Tinambung.
Menurut Isnaniah, banyak warga yang mengadukan temuan ayam yang mati mendadak pada beberapa lokasi, namun baru dua lokasi di antaranya yang dipastikan positif flu burung yakni Kelurahan Mambulilling, Kecamatan Polewali dan Desa Buku, Kecamatan Mapilli.
Kepala dinas peternakan Polewali Mandar, Syaharuddin Haruna menjelaskan, virus flu burung diduga bermigrasi ke Polewali melalui distribusi produk unggas seperti telur dan ayam potong yang dipasok dari Sulawesi Selatan terutama Sidrap dan Pinrang.
Ia berharap, Dinas Peternakan Provinsi Sulbar turun tangan mengawasi sirkulasi produk unggas di perbatasan Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan Pinrang, Sulawesi Selatan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus flu burung dari wilayah Sidrap dan Pinrang yang sudah ditetapkan KLB flu burung. (K25-11|Glori K. Wadrianto)
Sumber : Kompas