Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Thursday, 28 March 2024
Anjing lokal

Terserang Rabies, Dua Warga Mortim Meninggal

Selasa, 23 Desember 2014

This post is also available in: English

MOROTAI, Dua bulan terakhir, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Morotai Timur (Mortim) mencatat dua orang pasien yang meninggal dunia akibat terjangkit penyakit rabies.

Kedua orang pasien dari Mortim meninggal dunia karena digigit anjing gila, yaitu Son (45), warga Desa Buho-buho yang meninggal dunia Rabu (19/12) lalu dan satu warga di Desa Seseli Jaya Kecamatan Mortim yang meninggal pada November 2014. Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Mortim, Anong Sibua saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (22/12).

Ia menuturkan, kronologis kematian Son, lantaran digigit anjing piaraannya sendiri. Anjing tersebut menggigit salah satu bagian tangan Son. Akibatnya, korban langsung dilarikan ke petugas kesehatan terdekat untuk diberikan pertolongan pertama. “Kami dapat laporan dari petugas kesehatan setempat di Buho-buho, bahwa Son digigit anjing. Saat kami terima laporan itu, kami juga langsung sampaikan ke dinas kesehatan untuk melakukan penanganan sekaligus sosialisasi kepada masyarakat,” ceritanya.

Setelah menerima laporan dari Puskesmas maka petugas Dinkes langsung turun memberikan sosialisasi kepada Son dan masyarakat  terkait bahaya penyakit rabies. Status Son saat dibawa dalam keadaan sehat kala petugas melakukan sosialisasi. Tetapi, setelah para petugas kesehatan pulang ke Daruba, nyawa korban tidak tertolong lagi. “Sebelumnya pasien dalam keadaan baik ketika dari Dinkes datang melakukan sosialisasi pada masyarakat. Tapi setelah dari Dinkes pulang, Son langsung meninggal.” ujarnya.

Selain warga Buho-buho, salah satu warga Seseli Jaya juga bernasib sama. Korban dari Seseli itu meninggal dunia karena saat digigit anjing, korban tidak dilaporkan ke petugas kesehatan terdekat. Saat korban sudah koma, baru dilarikan ke rumah sakit. “Pasien pada bulan november sempat dirujuk di rumah sakit. Hanya saja sudah dianggap fatal, hingga harus dibawa pulang, dan pasien akhirnya meninggal di rumahnya, lantaran terlambat dalam melakukan penanganan dan tindakan,” jelas Anong.

Anong juga mengungkapkan, sepanjang tahun 2014 terdapat 13 kasus gigitan anjing. Namun, hanya 11 orang yang diselamatkan. Sementara 2 lainnya meninggal dunia.

Untuk merespon tingginya kasus gigitan anjing tersebut, pihak Dinkes melakukan sosialisasi di 3 Desa yang ada di kecamatan Mortim yaitu Desa Seseli Jaya, Hino, dan Buho-buho. Dari hasil sosialisasi, Dinkes dengan masyarakat menyepakati bahwa harus dilakukan pembasmian anjing atau tidak dibiarkan bebas berkeliaran sehingga tidak menimbulkan kematian lanjutan. “Saat ini Dinkes masih menunggu vaksin anti rabies. Kalau sudah ada maka anjing yang ada juga akan langsung dimusnahkan untuk mengantisipasi adanya anjing rabies,” jelasnya. (Ota/Gus)

Sumber: Poskomalut

Tinggalkan Balasan

Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.

Terserang Rabies, Dua Warga Mortim Meninggal

by Tisna Sutisna time to read: 1 min
0