Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Monday, 21 September 2020
Anjing

Kasus Rabies Kembali Meluas, Segera Vaksin Anjing!

Kamis, 22 Maret 2018

Pontianak, Kalbar – Sebaran kasus rabies kembali meluas. Dari 14 kabupaten/kota, saat ini hanya Pontianak saja yang belum terserang kasus rabies.

“Rabies tahun ini ada kecenderungan meluas berdasarkan kabupaten. Di tahun sebelumnya sudah menular di 12 kabupaten. Yang belum itu Pontianak dan Singkawang sekarang Singkawang juga sudah ada kasus rabies,” kata Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat  Abdul Manaf Mustafa.

Kasus terakhir terjadi di Singkawang. Lima orang menjadi korban gigitan hewan penular rabies. Kejadian di Nyarumkop, Kecamatan Singkawang Timur. Kelima korban gigitan ini sudah tangani dengan diberikan vaksin antirabies. “Berdasarkan laporan dan pemeriksaan laboratorium positif rabies,” kata Manaf.

Terkait kasus ini, Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Barat melakukan gerak cepat dengan berkoordinasi bersama Pemerintah Kota Singkawang. Hasilnya didapatkan beberapa rekomendasi.

Diantaranya meminta agar diberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi bisa dilakukan dalam bentuk pertemuan di tingkat RT maupun di rumah ibadah. Kemudian lakukan pendataan anjing. Pendataan ini dilakukan melalui sistem kepemerintahan. “Jadi dari dusun, lurah, dan camat mengkoordinir untuk melakukan pendataan,” kata dia.

Selanjutnya lakukan vaksinasi. Target vaksinasi pada kecamatan yang tertular 100 persen. Sedangkan kecamatan yang berbatasan dengan daerah kecamatan tertular minimal vaksinasi anjing mencapai 70 persen.

Pembentukan rabies center dengan menunjuk puskesmas yang siap melayani kasus gigitan anjing. “Ketika rabies center sudah dibentuk maka ketersediaan VAR harus cukup,” ujar dia.

Selanjutnya meminta Pemkot Singkawang membentuk tim koordinasi pengendalian rabies. Termasuk juga mengeluarkan edaran kepada masyarakat berupa himbauan untuk melakukan vaksinasi, melarang anjing dilepaskan.

Manaf mengakui sejumlah persoalan ditemui di lapangan berkaitan dengan kasus gigitan rabies di Singkawang. Seperti ada yang menolak untuk memvaksinasi anjingnya. “Petugas justru mau dibayar agar anjingnya tidak divaksin. Hal-hal seperti ini perlu pendekatan agar kasus rabies bisa ditekan,” kata dia.

Selain di Singkawang, kasus terbaru terjadi di Komplek Korpri, Jalan Sungai Raya Dalam Kubu Raya. Korban digigit pada 9 Maret dan 15 Maret dinyatakan positif rabies setelah melalui pemeriksaan laboratorium.

“Adanya kasus di Korpri ini menandakan rabies ini sudah mendekati Pontianak. Kami sepakat akan melakukan vaksinasi dan penyuluhan. Kami juga meminta bantuan polisi untuk melakukan eliminasi anjing termasuk lalu lintasnya juga,” tambah Manaf. Dengan adanya penambahan kasus ini, maka Kota Pontianak saja yang belum terpapar kasus rabies. Sedangkan untuk daerah yang sudah terkena, Manaf meminta agar melapor ke pemerintah pusat sebagai daerah yang terkena wabah rabies.

Manaf mengatakan kementerian kesehatan sudah mengeluarkan tata laksana penanganan kasus gigitan rabies. “Ini sudah kami sampaikan karena ada protap dan harus dipahami oleh petugas dan masyarakat,” kata Manaf.

Tata laksana itu misalnya, bila korban digigit anjing maka petugas harus menangkap anjing itu dan melakukan observasi selama 14 hari. Jika dalam rentang waktu itu anjing masih hidup maka hewan tersebut bisa dilepaskan.

“Lepaskan jika anjingnya masih hidup, tapi yang digigit tetap harus divaksin,” ujar dia.

Sedangkan jika hewan itu mati maka korban gigitan harus diberikan vaksin lengkap. Sesuai aturan korban gigitan harus mendapatkan empat kali vaksin. Kemudian untuk memastikan hewan yang menggigit itu mengidap  rabies atau tidak maka dilakukan uji laboratorium.

Selain rabies gigitan anjing juga bisa menyebabkan penyakit lain. Seperti tetanus atau infeksi luka. Karena itu dipastikan harus segera membersihkan luka gigitan. “Penyebaran rabies paling cepat adalah dari gigitan anjing. Jika gigitan itu bukan rabies, tetap dilakukan pembersihan agar tidak terkena tetanus,” ujar dia.

Kemudian untuk semua petugas sudah dilatih untuk memberikan penyuluhan, pendataan hingga vaksinasi anjing. Sebelum itupun untuk keamanan sudah diberikan VAR guna mengurangi resiko tertular virus rabies.

“Ada 280 petugas yang sudah kami latih. Dari Bhabinkamtibas, karang taruna dan petugas dari kami,” kata Manaf. (mse)

 

Sumber: Pontianak Post

Tinggalkan Balasan

Kasus Rabies Kembali Meluas, Segera Vaksin Anjing!

by Civas time to read: 2 min
0