www.civas.net
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Saturday, 23 March 2019
https://www.google.co.id/search?q=rabies+patient&tbm=isch&tbs=simg:CAQSigEahwELEKjU2AQaAggCDAsQsIynCBpgCl4IAxIosQ-pD7APnRWsD60PgwWjBf4Oxw-kLbokny3zLrY4pS2eLf4p0y-zOBowTU_1L7HFaKtMzeo04qh0KVdZzyR2P9NUkP4EBcjOD5J96lCgpnJasnLnmjCI6jH0UDAsQjq7-CBoKCggIARIEeBqwEAw&sa=X&ei=56gcVcz8LIyGuASZ3IGIBQ&ved=0CBcQwg4oAA#imgdii=_&imgrc=fuuOj7zIg1HO_M%253A%3BwEcws9WUVzlzWM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com%252F-6NGqI5mh-_o%252FUvsH2Ib5BWI%252FAAAAAAAABVw%252FIgmnOyYxpqU%252Fs1600%252FAnjing%252Bbreaking%252Bnews.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fbreaking-the-post.blogspot.com%252F2014_02_01_archive.html%3B460%3B310

Sepuluh Kecamatan di Sukabumi Rawan Rabies

Rabu, 11 Oktober 2017

Palabuhanratu – Pemerintah Kabupaten Sukabumi, mewaspadai penyebaran rabies di sepuluh kecamatan di wilayahnya. Daerah rawan terjadi penyebaran virus rabies antara lain di Kecamatan Cidolog, Tegalbuleud, Purabaya, Curugkembar, Nyalindung, dan Kecamatan Gegerbitung.

“Kesepuluh kecamatan termasuk dalam daerah merah endemik virus rabies seiring tingginya kasus gigitan anjing di sana. Kami terus melakukan pengawasan dan mewaspadai virus rabies akibat gigitan anjing kembali menyergap warga,” kata Wakil Bupati Sukabumi, Adjo Sardjono (Rabu, 11/10).

Dari data Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, serangan virus rabies sejak 2008 lalu hingga 2017 ini, tercatat sebanyak 7 kasus. Sementara jumlah korban  akibat digigit anjing telah mencapai 96 kasus. “Bahkan akibat rabies tercatat tiga orang meninggal dunia,” kata dia.

Adjo Sardjono juga mengatakan, berbagai upaya pengendalian penyebaran virus tersebut telah dilakukan dengan mendorong berbagai kebijakan. Termasuk telah dikeluarkan Surat Edaran Bupati tentang kewaspadaan terhadap penyebaran rabies di masyarakat.

“Kami mendorong Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)  baik secara formal maupun informal. Juga penyuluhan dan pemberian informasi dilakukan kepada anak sekolah dan seluruh elemen masyarakat,” kata dia.

Sedangkan pelaksanaan vaksinasi terhadap hewan peliharaan, kata Adjo Sardjono tidak hanya dilaksanakan di setiap Bulan Wajib Rabies (Buwara). Tapi dilakukan  pengawasan dengan melakukan kontrol populasi hewan pembawa virus melalui gerakan sterilisasi.

“Pengendalian populasi di sejumlah kecamatan rawan rabies sudah sejak lama  dilakukan dengan melihat tinggi kasus gigitan anjing,” kata dia.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita mengatakan kendati penyebaran virus rabies masih tinggi, tapi ia memberikan apresiasi terhadap upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam pengendalian penyebaran virus rabies.

“Keberhasilan pengendalian dan penanggulangan rabies sangat dipengaruhi oleh adanya keterlibatan seluruh lapisan masyarakat. Termasuk tingginya aktivitas petugas kesehatan dan kesehatan hewan saat menjalankan tugas mereka,” kata dia. (Ahmad Rayadie)

 

Sumber: Pikiran Rakyat

Tinggalkan Balasan

Sepuluh Kecamatan di Sukabumi Rawan Rabies

by Civas time to read: 1 min
0