Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Friday, 22 January 2021
FAVA PDHI 2018
Sumber: Kompas 2018

Peran Dokter Hewan Perlu Ditingkatkan

Jumat, 2 November 2018

Nusa Dua, Bali – Beberapa penyakit pada hewan, terutama yang dapat menular ke manusia (zoonotik), seperti antraks, flu burung, leptospirosis, selalu menjadi perhatian publik. Perlu kesadaran masyarakat akan peran dan fungsi dokter hewan dalam menghadapinya.

Pertemuan bersama di Kongres ke-18 PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) bersamaan 20th FAVA Congress dan 40th FAVA Council Meeting di Bali menjadi bagian untuk mengingatkan lagi peran dan fungsi dokter hewan itu.

Bambang Pontjo sebagai Ketua Panitia Kongres mengharapkan dokter hewan yang menjadi anggota PDHI mampu meningkatkan kemampuan menjalankan fungsi dan perannya. “Terkadang, ketika terjadi penyakit dan ada korban manusia, seolah-olah itu kesalahan dokter hewan. Bisa saja hal itu karena adanya peran dan fungsi dokter yang belum maksimal,” katanya di kongres (2/11).

Harapannya, kongres ini mampu menyatukan komitmen menjalani kemanusiaan melalui dunia hewan. Keilmuan yang dipelajari dapat maksimal diimplementasikan ke dalam dunia hewan yang lebih nyata. Kongres juga akan memilih ketua PDHI baru.

Kongres ini berlangsung mulai 1 – 3 November 2018. Tema kongres adalah “To Serve Mankind trough Animal Kingdom” (Mengabdi Kemanusiaan Melalui Dunia Hewan). Kegiatan bersama ini akan menjadi forum penting bagi para dokter hewan dari berbagai negara untuk berinteraksi dan melakukan diskusi mengenai One Health, Kesejahteraan Hewan dan topik-topik penting lain yang relevan dalam profesi veteriner.

Gubernur Bali I Wayan Koster yang datang saat pembukaan mendukung program One Health. Koster berharap dengan adanya konsep kesehatan publik yang utuh melibatkan dokter hewan dan manusia, maka manusia tidak gagap ketika mendapatkan kasus-kasus zoonotik di masyarakat.

Hewan dan produk hewan banyak sekali pemanfaatannya demi kepentingan manusia. Dalam mendapatkan faedah tersebut, beberapa keadaan dapat memicu timbulnya penyakit-penyakit baru berbahaya bagi hewan maupun manusia.

Para ahli kesehatan hewan dan manusia mencatat peningkatan ancaman penyakit menular baru dan penyakit lama yang muncul lagi. penyakit itu mengancam rantai makanan dan ekonomi, dan juga terhadap flora dan fauna yang merupakan keanekaragaman penting pendukung infrasturktur kehidupan dunia.

 

Peran Dokter Hewan

Ada beberapa kelompok hewan yang dilayani dokter hewan. Kelompok itu  yakni:

  • Pertama, kelompok hewan pangan/hewan produksi, penghasil daging, susu dan telur. Kelompok hewan ini memiliki nilai ekonomi/profit seperti sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, bebek, itik, entok, puyuh, babi.
    Dokter hewan ikut bertanggungjawab atas ketersediaan pangan hewani termasuk aspek kesehatan masyarakat veterinernya, yaitu menghasilkan produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.
  • Kedua, kelompok hewan kesayangan/companion animals termasuk hewan eksotik dan hewan organik. Kelompok hewan ini memiliki nilai psikologis dan empati bagi pemilik perorangan, seperti anjing, kucing, kuda dan hewan-hewan yang semula hidup di alam bebas menjadi penghuni rumah tangga seperti reptil, kelinci, sugar glider, burung-burung dan lain-lain.
    Dokter hewan di kelompok hewan ini sebagian besar adalah para dokter hewan praktisi yang membuka praktik mandiri maupun praktik bersama. Selain itu juga dokter hewan yang bekerja di instansi TNI/Polri maupun Bea Cukai dan perusahaan Security yang menangani hewan-hewan organik yang mempunyai fungsi pendukung khusus bagi negara seperti anjing pelacak maupun kuda-kuda kavaleri.
  • Ketiga, kelompok hewan liar atau satwa yang dilindungi, termasuk untuk kepentingan konservasi.
    Dokter hewan yang bekerja di kelompok hewan ini berada di bawah koordinasi otoritas veteriner lingkup lingkungan hidup dan kehutanan baik sebagai aparatur sipil negara di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maupun sebagai dokter hewan mandiri di Lembaga Konservasi dan Lembaga Sosial Masyarakat non pemerintah;
  • Keempat, kelompok hewan akuatik dan Marine Animals, baik untuk pangan maupun kepentingan konservasinya. Dokter hewan yang bekerja di kelompok hewan ini berada di bawah otoritas veteriner lingkup kelautan dan perikanan.
  • Kelima, kelompok hewan laboratorium untuk kepentingan penelitian/riset biomedis baik di bidang kesehatan hewan maupun kesehatan manusia.

Bambang menambahkan selain kelima kelompok hewan di atas, masih banyak lingkup bidang kerja dokter hewan, antara lain bidang farmasi veteriner, alat-alat kesehatan hewan, pakan ternak/pet food, pendidikan dan pelatihan.

Bahkan di bidang perekonomian dan perdagangan, di bidang telekomunikasi dan informasi, maupun di bidang kebudayaan, profesi dokter hewan bisa terlibat.

Dalam melakukan layanan, dokter hewan menerapkan upaya medik, meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta tindakan medik reproduksi khususnya untuk kelompok hewan ternak/pangan.

Baginta Bangun, penggemar anjing pitbul, mengatakan selruh anjing-anjing peliharaannya bersertifikat. Ia memperhatikan kesehatan anjing kegemarannya dengan rutin ke dokter hewan. Menurutnya, hewan pun memerlukan perawatan dan disesuaikan dengan kebutuhannya. (Ayu Sulistyowati)

 

Sumber: Kompas.id

Tinggalkan Balasan

Peran Dokter Hewan Perlu Ditingkatkan

by Civas time to read: 3 min
0