Vets for a Better Life
Pada tanggal 5 – 7 Mei 2015, bertempat di Wisma Landhuis, Kampus IPB, Dramaga, Bogor telah diselenggarakan Konferensi Ilmiah Satwa Liar dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-III Asosiasi Satwa Liar, Aquatik, dan Hewan Eksotik Indonesia (ASLIQEWAN), yang merupakan Organisasi Non Teritori (ONT) di bawah Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI). Dalam kegiatan tersebut, Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang diwakili oleh Drh. Erianto Nugroho turut hadir sebagai peserta dan sekaligus mengikuti konferensi ilmiah Continuing Professional Development (CPD) untuk dunia satwa liar dan hewan akuatik. Acara tersebut telah dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dimana hampir seluruhnya merupakan anggota ONT ASLIQEWAN. Acara dibuka dengan laporan kegiatan dari ketua panitia Drh. Andriansyah, MSi serta sambutan dari Drh. Srihadi Agung Priyono, PhD selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH-IPB).
Pada tanggal 22 – 24 April 2015, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah melaksanakan Pameran Promosi Produk Pertanian dan Peternakan yang bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat II dan Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang berlokasi di lapangan Balai Kota Pemkot Depok. Kegiatan pameran dan talk show ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Depok ke-16. CIVAS berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut, yang juga bertepatan dengan peringatan “World Veterinary Day 2015” yang jatuh pada minggu terakhir di bulan April setiap tahunnya.
ASEAN dalam perkembangannya telah banyak menghasilkan kesepakatan-kesepakatan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kesepakatan yang terus ditingkatkan yaitu dalam bidang ekonomi dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan direalisasikan pada akhir tahun 2015.
Oleh: Erianto Nugroho Pada tanggal 18 Februari 2015, Perhimpunan Dokter Hewan (PDHI) Cabang Jawa Barat II bekerjasama dengan PT Royal Canin menyelenggarakan mini seminar dengan tema gangguan saluran kemih pada hewan kecil seperti anjing dan kucing bertempat di Restoran Gumati, Bogor dengan pembicara Drh. Neno dari PT Royal Canin. Jumlah peserta yang hadir pada acara […]
Pada tanggal 12 – 14 Desember 2014, Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (RUA) yang ke-3 di Hotel Bumi Cikeas, Bogor. Kegiatan RUA ini merupakan kegiatan rutin 3 (tiga) tahunan yang merupakan perangkat organisasi tertinggi dalam pengambilan keputusan organisasi. Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 17 orang dari 31 anggota tetap yang terdaftar.
Hog Cholera atau Classical Swine Fever atau dikenal dengan sebutan Sampar Babi merupakan salah satu penyakit virus yang cepat menyebar dalam populasi ternak babi dan menyerang segala umur, dengan angka morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi mencapai 95-100%. Penyakit Hog Cholera memiliki dampak ekonomi sangat signifikan, karena tidak hanya mempengaruhi industri babi lokal, namun juga internasional melalui pembatasan perdagangan antar negara, sehingga penyakit ini menjadi salah satu penyakit utama pada babi di Asia, terutama di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia Hog Cholera pertama kali dilaporkan di Sumatera Utara tahun 1994, kemudian menyebar di Pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan terakhir pada awal Maret 2011 terjadi di Pulau Lembata (NTT).
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dengan sukses menyelenggarakan Kongres ke-17 PDHI dan Konferensi Ilmiah Veteriner Nasional (KIVNAS) ke-13 serta Kongres Persatuan Istri Dokter Hewan Indonesia yang bertempat di Hotel Novotel Palembang pada tanggal 23-26 November 2014 dengan mengusung tema “Meningkatkan Kualitas Layanan Profesional Bidang Kesehatan Hewan untuk Penjaminan Keamanan Hewan, Manusia dan Lingkungan”.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada hari Kamis 20 November 2014 menyelenggarkan pencanangan Indonesia Risk Assessment Center (INARAC) dan pameran keamanan pangan, yang bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam setiap komunitas, kepemimpinan diperlukan agar dapat mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan seorang dokter hewan pun dituntut karena pada profesi dokter hewan terdapat otoritas medis veteriner.
Rabies merupakan penyakit zoonotik yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia dan dalam penanggulangannya memerlukan peran aktif berbagai pihak, tidak hanya pemerintah namun juga perlu melibatkan pihak swasta, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat secara umum. Semangat ini terus digaungkan tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia, dengan diangkatnya tema “Together Against Rabies” dalam peringatan World Rabies Day (WRD) 2014.
Dalam rangka penyediaan kebutuhan daging unggas, banyak unggas datang dari berbagai daerah masuk ke wilayah DKI Jakarta setiap harinya. Besarnya potensi bisnis perunggasan yang dimiliki oleh wilayah DKI Jakarta dan tingginya nilai ekonomi dan sosial dalam lingkup bisnis tersebut semakin mendukung berkembangnya usaha-usaha di bidang penampungan dan pemotongan unggas serta rantai penyediaan produk unggas. Aktifitas di TPnU dan TPU secara khusus merupakan aktifitas yang berisiko terhadap kejadian penularan flu burung (AI), baik antar-unggas maupun unggas-manusia. Hasil studi CIVAS menunjukkan bahwa 84,6% TPnU terinfeksi virus flu burung (CIVAS, 2008a). Kasus AI pada manusia di Indonesia secara total sejak tahun 2005 – 2014 telah menelan korban jiwa sebanyak 163 orang dari 195 kasus dengan Case Fatality Rate 83,59% (WHO, 2014).
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) turut berpartisipasi menghadiri seminar sehari dengan tema “Penguatan Sistem Jaminan Kesehatan Ikan Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015” pada hari Kamis, 12 Juni 2014, yang diselenggarakan oleh Pusat Karantina Ikan, Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) yang bertempat di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gedung Mina Bahari II Lantai 14, berlokasi di Jl. Medan Merdeka Timur No.16, Jakarta Pusat (fit/er).