Vets for a Better Life
Lembaga Swadaya Masyarakat Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) turut serta dalam kegiatan tersebut. Selain mengutus perwakilannya sebagai peserta, yaitu drh. Erianto Nugroho, CIVAS juga menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan workshop tersebut yang dibawakan oleh Ketua Badan Pengurus CIVAS, Drh. Tri Satya Putri Naipospos, MPhill., PhD.
Universitas Siswa Bangsa Internasional, Jakarta, Sabtu, 22 Maret 2014
Penggunaan antimikroba sebagai terapi penyakit infeksius berkembang sangat pesat sejak abad ke-19 hingga saat ini, dan hal tersebut diikuti dengan meningkatnya kejadian resistensi terhadap antimikroba. Telah diketahui sebanyak 2 juta orang di Amerika Serikat setiap tahunnya mendapatkan infeksi serius dari bakteri yang telah resisten, dan setidaknya 23.000 orang diantaranya meninggal sebagai dampak langsung dari infeksi tersebut (Laporan Center for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2013). Hal ini menjadi pusat perhatian dunia dan permasalahan bagi kesehatan secara global.
Pemanfaatan hewan bagi manusia sudah terjadi sejak zaman dahulu, mulai sebagai bahan makanan, pakaian, tas, alas kaki, pengobatan, hewan percobaan, hewan transportasi, aktivitas berolahraga, astrologi, hiasan, cinderamata, bahkan sebagai hiburan seperti sirkus, film, dan rekreasi. Saat ini hewan dimanfaatkan sesuai dengan sesuai dengan fungsinya seperti hewan ternak untuk dikonsumsi, hewan peliharaan dan juga hewan liar. Namun demikian masih ada orang-orang yang menggunakan hewan sebagai hobi yang salah yang dapat membuat hewan menderita dan juga objek pelampiasan demi kesenangannya seperti atraksi topeng monyet, berburu, dan bahkan dijadikan hewan aduan seperti adu anjing pitbull. Kekejaman sudah dilakukan oleh manusia sejak abad ke-19 hingga saat ini, namun peraturan perundangan yang melindungi hewan terutama di Indonesia masih cukup lemah.
Pada tahun 2010 Pulau Nias ditetapkan statusnya sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies dengan jumlah korban mencapai 26 orang. Pemerintah telah melakukan beberapa program termasuk vaksinasi, eliminasi, dan kesadaran masyarakat untuk membebaskan Pulau Nias dari Rabies
Brucellosis adalah salah satu penyakit hewan yang memiliki dampak kerugian ekonomi yang signifikan terhadap penurunan produksi dan industri peternakan sapi di Indonesia serta dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Hal ini diketahui menjadi salah satu dasar bagi Direktorat Kesehatan Hewan menetapkan Brucellosis sebagai penyakit prioritas dalam program pemberantasannya.
Masa depan struktur kesehatan hewan di Indonesia semakin tidak berimbang apabila akses terhadap pelayanan kesehatan hewan dasar di pedesaan dan wilayah-wilayah terpencil masih sangat minim
Peran laboratorium dalam kegiatan surveillans dan monitoring, investigasi, serta diagnosa penyakit hewan sangat membantu dalam upaya penanggulangan penyakit hewan dan peningkatan kesehatan hewan di Indonesia
Dalam kesempatan ini CIVAS mendapatkan kesempatan untuk dapat hadir dan ikut serta berdiskusi dalam seminar ini. Perwakilan dari CIVAS yang hadir adalah Albertus Teguh Muljono
RUA ini bertujuan untuk mendiskusikan poin-poin penting untuk perbaikan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, menentukan Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) organisasi untuk periode 3 tahun berikutnya, membentuk Badan Pengurus, dan menetapkan calon-calon Direktur Eksekutif untuk periode berikutnya
Bogor 17 Desember 2011. Dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat akan pentingnya keamanan pangan asal hewan dan peningkatan pemahaman serta kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan, maka pada ulang tahun Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang ke-6 tahun 2011, CIVAS menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan keamanan pangan dan diskusi interaktif mengenai kesejahteraan hewan.
Bogor – Dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat akan pentingnya keamanan pangan asal hewan dan peningkatan pemahaman serta kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan, maka pada ulang tahun Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang ke-6 tahun 2011, CIVAS menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan keamanan pangan dan diskusi interaktif mengenai kesejahteraan hewan.
Kegiatan ini diadakan untuk menyambut datangnya hari raya Idul Adha 1432H di mana banyak masyarakat membeli hewan ternak untuk kurban, melakukan pemotongan sendiri, dan mengkonsumsi daging serta jeroan