10 Orang Warga Sumut Tewas akibat Rabies
Sabtu, 31 Januari 2015
MEDAN – Sedikitnya 10 orang meninggal karena rabies (penyakit anjing gila atau Lysa) di Sumatera Utara (Sumut), sepanjang tahun 2014 di sejumlah daerah kabupaten/kota.
Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Afwan Lubis melalui Kepala Seksi Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Sukarni mengatakan bahwa dari 33 kabupaten/kota tercatat korban gigitan anjing sebanyak 2.949 orang. “Untuk kasus gigitan yang diberi Vaksin Anti Rabies (VAR) berjumlah sebanyak 2.250 orang, ada spesimen hewan yang positif,” kata Sukarni, Jumat (30/1).
Untuk kasus gigitan terbanyak, ada di Dairi sebanyak 461 gigitan dan yang diberi VAR 461, dan kasus Lysa 1 orang. Lalu di Medan, sebanyak 266 kasus gigitan dan yang diberi VAR 158, meninggal 1 orang serta 8 spesimen hewan positif rabies. Kemudian Tapanuli Utara 250 orang, 172 kasus gigitan yang diberi VAR dan 1 kasus Lysa. Humbahas ada 216 kasus gigitan, 156 yang diberi VAR. Dijelaskannya bahwa penyakit rabies merupakan suatu penyakit infeksi akut (bersifat zoonosis) pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus terutama anjing, kucing dan kera. Penyakit ini, kalau sudah menunjukkan gejala klinis pada hewan atau manusia selalu diakhiri dengan kematian.
Gejala klinisnya, sambung Sukarni, gejala awal berupa demam, malaise, mual dan rasa nyeri di tenggorokan selama beberapa hari. Pada stadium sensoris, penderita merasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan di tempat bekas luka. Lalu disusul dengan gejala cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsang sensorik. “Pada stadium eksitasi, tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi. Semua orang yang menunjukan gejala rabies selalu diakhiri dengan kematian,” ujarnya.
Sementara Sekretaris Dinkes Kota Medan, Irma Suryani menjelaskan sepanjang tahun 2014, kasus gigitan yang dilaporkan terjadi di Medan sebanyak 265 kasus, dimana 160 kasusnya diberikan VAR. Untuk penanggulangan kasus rabies ini, menurut Irma, Dinkes Medan sudah membuat Rabies Center di beberapa Puskesmas di Kota Medan. “Rabies Center ini diantaranya berada di Puskesmas Bestari dan Puskesmas Sunggal,” ucapnya. (Prawira)
Sumber: Medan Bisnis