Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Saturday, 1 August 2020

253 Ekor Babi Mati Akibat Sampar

Minggu, 23 Oktober 2011

Ende – Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, masih kekurangan vaksin untuk menghindarkan babi dari serangan penyakit sampar babi atau hog cholera. Padahal, vaksin itu sangat dibutuhkan, karena saat ini 253 ekor babi mati di Flotim akibat penyakit ini.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Flores Timur telah mengirimkan spesimen ke Balai Besar Veteriner Denpasar, dan ratusan babi yang mati itu dinyatakan positif terkena hog cholera.

“Untuk mencegah penularan lebih luas kami sudah memvaksinasi babi, terutama di daerah terjangkit di Pulau Adonara, juga daerah lain yang memiliki populasi babi tinggi. Tapi pemberian vaksin terbatas, karena stok vaksin yang tersedia cuma sekitar 2.000 dosis. Itu pun sisa tahun lalu (2010), dan bantuan provinsi sekitar 1.000 dosis,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Flores Timur Antonius Wukak Sogen, Minggu (23/10/2011), di Flores Timur.

Kondisi ini tentu saja membahayakan sekitar 89.700 ekor babi lainnya yang tersebar di Flores Timur daratan, Pulau Adonara, maupun Pulau Solor. Dari aspek sosial ekonomi, masyarakat Flores, termasuk Flores Timur dominan memiliki hewan peliharaan babi.

Hewan ini selain dipelihara untuk kebutuhan acara atau pesta adat, juga dapat dijual untuk menunjang ekonomi keluarga. Banyaknya babi yang mati, masyarakat tentu saja amat terpukul, apalagi babi yang mati umumnya babi dewasa seharga Rp 4 juta-an per ekor. (Samuel Oktora | Marcus Suprihadi)

Sumber : Kompas

Tinggalkan Balasan

253 Ekor Babi Mati Akibat Sampar

by boghen time to read: 1 min
0