Ratusan Burung Puyuh Mati Mendadak Diduga Flu Burung
Senin, 1 Februari 2016
Lamongan - Virus flu burung diduga mengancam Lamongan. Kali ini, ratusan burung puyuh milik warga Desa Jatinawong, Kecamatan Babat, mati mendadak. Padahal, sebelum mati ratusan burung-burung itu masih sehat.
Salah satu peternak burung puyuh, Wiyono mengaku tidak tahu penyebab kematian puluhan. Namun, dia menduga virus flu burunglah yang menyerang hewan ternak peliharaannya. Sayang, dia tidak bisa memastikan total jumlah populasi burung puyuh yang mati.
“Sebelumnya saya lihat sehat-sehat saja, tapi kemudian mati hingga ratusan,” kata Wiyono kepada wartawan di lokasi, Senin (1/2/2016).
Menurut Wiyono, selain ternak burung puyuh, unggas ternak milik warga lainnya juga mengalami nasib serupa. Setelah mengetahui ratusan burung puyuhnya mati, kata Wiyono, dirinya dan warga lain mengalami nasib yang sama membakar ribuan unggas tersebut.
Bahkan, Wiyono dan warga juga melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh kandang unggas. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus lebih luas. Sementara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) menyatakan, deteksi kondisi ini sangat sulit.
“Serangan flu burung adalah musibah yang masuk kategori force major yang melanda peternak,” jelas Sekretaris Disnakkeswan, Bruno.
Bruno mengimbau, warga selalu menjaga kebersihan kandang hewan ternak selama musim penghujan. Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya penyebaran virus AI.
Data dari Disnakkeswan Lamongan, wabah mulai merebak di Lamongan sejak minggu kedua bulan Januari ini namun untuk data pastinya, Bruno mengaku belum tahu pasti. Pihaknya sudah memberikan vaksin mengantisipasi merebaknya penyakit flu burung yang menyerang unggas.
“Vaksinasi unggas diberikan langsung petugas ke lokasi peternak yang tersebar di 27 kecamatan se-Lamongan,” pungkasnya. (fat/fat)
Sumber: Detiknews