Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Tuesday, 15 September 2015
https://www.google.co.id/search?q=anjing+gila&tbm=isch&tbs=simg:CAQSiAEahQELEKjU2AQaAAwLELCMpwgaYApeCAMSKKMP2g_1vEZIP2w-vD5oP6RGRD4YFkDqsJPkpjzr6JIk63SmZOqsknDoaMJ1zwv9P2Hau87PPtSJprtMkCZxNnO74zMt4xjYZ55bxINSmCSmFnmmsBCp_1R2fyaQwLEI6u_1ggaCgoICAESBP4nyHgM&sa=X&ei=C_YhVeaXK4jiuQSQh4HoDw&ved=0CBcQwg4oAA&biw=678&bih=531#imgrc=PbPftsbTWgF_1M%253A%3BVHSCLajkSRk2pM%3Bhttp%253A%252F%252Fiklanbiz.steprofit.com%252Fimage%252Fanjingila.png%3Bhttp%253A%252F%252Fiklanbiz.steprofit.com%252Fartikel-terbaik%252F21-tips-dan-cara-merawat-sengatan-binatang-berbisa.htm%3B396%3B284

437 Warga Digigit Anjing, Dua Meninggal

Jumat, 24 Juli 2015

Tondano – Ketidakberuntungan menimpa 437 warga Minahasa. Mereka telah digigit hewan berpotensi rabies. Kepala Dinas Kesehatan Minahasa dr. Yuliana Kaunang mengungkapkan bahwa pada Januari hingga Juni 2015, 437 orang itu digigit anjing. Bahkan, dua korban dinyatakan positif rabies hingga akhirnya meninggal dunia.

“Data enam bulan terakhir menunjukkan kasus gigitan bervariasi. Tertinggi di bulan April dengan 91 kasus gigitan,” ungkapnya, kemarin (23/7). Menurutnya dua korban meninggal karena lalai, “Mereka tidak melakukan penyuntikan saat digigit hewan rabies,” lanjutnya.

Ia mengimbau masyarakat cepat bertindak jika terkena gigitan hewan berpotensi rabies seperti anjing dan monyet. ”Langkah pertama tentu dicuci dengan air mengalir memakai sabun selama 15 menit. Setelah itu, jika hewan yang melakukan gigitan mati atau hilang, segeralah melapor ke Puskesmas untuk disuntik,” ujar Kaunang.

Dengan begitu, lanjutnya, korban rabies bisa selamat. Karena jika sudah masuk masa-masa inkubasi akan semakin parah. ”Jadi jangan tunggu, langsung lapor ke Puskesmas agar bisa diobservasi. Puskesmas akan berkoordinasi dengan Puskesmas yang memiliki rabies center untuk permintaan vaksin yang akan disuntikan,” pungkas Kaunang.

Sementara itu, sejumlah warga mengaku masih belum mengerti bahaya rabies. “Memang kita tahu penyakit rabies. Namun sebagian besar belum tahu bagaimana penularan dan bahayanya,” ujar Riko Wulur, warga Tondano yang gemar memelihara anjing.

“Apalagi, banyak masyarakat yang suka anjing. Jadi perlu ada sosialisasi rutin agar kita bisa tahu bagaimana mencegah bahkan mengatasi gigitan-gigitan hewan ini,” tuturnya. (fgn/rof)

 

Sumber: jpnn.com