AIHV-1 bisa ditemukan pada hewan yang menunjukan gejala klinis dengan menggunakan leukosit atau suspensi sel darah perifer yang dibuat dari kelenjar getah bening dan limpa. Virus juga dapat ditemukan pada rusa kutub, baik dari leukosit atau dari suspensi sel organ lainnya. OvHV-2 belum pernah diidentifikasi secara formal, meskipun garis sel lymphoblastoid berkembangbiak dari hewan tertular yang mengandung DNA OvHV-2-spesifik, partikel virus telah diamati dalam sel-sel ini.
Baik AlHV-1 maupun OvHV-2 telah menjangkiti secara eksperimen pada kelinci dan hamster, dimana lesio berkembang sebagai salah satu karakteristik dari MCF. DNA virus telah terdeteksi dalam bahan klinis dari kasus MCF yang disebabkan oleh AIHV-1 dan OvHV-2 menggunakan PCR. PCR menjadi metode pilihan untuk mendiagnosis-OvHV 2.
Isolasi dan deteksi virus:
Dinginkan tetapi jangan membekukan jaringan.
Uji Serologis:
sampel serum berpasangan (5 ml) diambil 3-4 minggu, terpisah
Histopatologi
Identifikasi agen:
Uji Serologi
AlHV-1
Rusa kutub yang terinfeksi akan membentuk antibodi terhadap AIHV-1, yang dapat dideteksi dalam empat uji berikut ini. Namun, respon antibodi dari hewan yang tertular sangat terbatas, tanpa berkembangnya netralisasi antibodi, sehingga deteksi bergantung pada penggunaan immunofluorescence, ELISA atau imunoblotting.
OvHV-2
Antibodi untuk OvHV-2 hanya terdeteksi dengan menggunakan AIHV-1 sebagai sumber antigen. Domba domestik secara konsisten memiliki antibodi yang dapat dideteksi oleh immunofluorescence, ELISA atau imunoblotting. Meskipun sering antibodi dapat dideteksi oleh immunofluorescence dan ELISA pada sapi dengan MCF, pada hewan tertular yang lebih akut seperti rusa, antibodi tidak selalu hadir.