Brucellosis
This post is also available in: English
I. Pendahuluan
Brucellosis merupakan penyakit bakterial yang utamanya menginfeksi sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini juga dapat menyerang berbagai jenis hewan lainnya dan ditularkan ke manusia atau bersifat zoonosis. Pada hewan betina, penyakit ini dicirikan oleh aborsi dan retensi plasenta, sedangkan pada jantan dapat menyebabkan orchitis dan infeksi kelenjar asesorius. Brucellosis pada manusia dikenal sebagai undulant fever karena menyebabkan demam yang undulans atau naik-turun.
Di Indonesia, Brucellosis paling umum ditemukan pada ternak sapi dan sering dikenal sebagai penyakit Keluron Menular. Agen penyebab brucellosis pertama kali diisolasi oleh Bruce pada tahun 1887 dari manusia. Pada saat itu bakteri temuannya disebut Micrococcus melitensis, namun kemudian dikenal sebagai Brucella melitensis. Pada tahun 1897, Bang dan Stribolt mengisolasi bakteri serupa, yaitu Brucella abortus, dari sapi yang menderita penyakit Keluron Menular.
Meskipun tingkat kematian akibat brucellosis adalah kecil, namun penyakit ini sangat penting secara ekonomi. Pada ternak secara umum, kerugian yang paling nyata adalah aborsi, stillbirth, dan kemajiran, baik sementara maupun permanen. Pada ternak perah, selain kegagalan kebuntingan penyakit ini juga mengakibatkan penurunan produksi susu.