Grobogan – Penyakit flu burung atau Avian Influenza (AI) tampaknya perlu diwaspadai lagi. Hal ini seiring dengan munculnya penyakit AI di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, beberapa hari lalu. Akibat serangan AI ini ada 225 ekor itik yang mati.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan, Riyanto melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nur Ahmad Wardiyanto menyatakan, dari laporan warga diketahui kalau unggas yang mati mendadak di Desa Mrisi adalah itik atau bebek. Setelah dilakukan pengecekan dan pemeriksaan diketahui kalau itik yang mati itu positif terkena AI.

Kasus AI ini merupakan pertama kalinya muncul pada tahun 2015. “Itik yang mati ini milik peternak setempat dengan jumlah populasi ada 400 ekor. Untuk itik yang terkena AI tersebut sudah kita musnahkan,” jelasnya.

Untuk menekan agar serangan AI tidak meluas, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya. Misalnya, sosialisasi masalah AI ini kepada semua elemen masyarakat. Kemudian, pihaknya juga membagikan vaksin dan disinfektan gratis pada masyarakat sebagai langkah pencegahan. “Kami juga menghimbau agar unggas yang mati akibat AI supaya dimusnahkan atau dibakar. Hal ini, setidaknya bisa mencegah agar penularannya tidak meluas,” imbuhnya. (Dani Agus / Suwoko)

Sumber:  murianews.com