Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Monday, 12 September 2016
https://www.google.co.id/search?q=rabies+patient&tbm=isch&tbs=simg:CAQSigEahwELEKjU2AQaAggCDAsQsIynCBpgCl4IAxIosQ-pD7APnRWsD60PgwWjBf4Oxw-kLbokny3zLrY4pS2eLf4p0y-zOBowTU_1L7HFaKtMzeo04qh0KVdZzyR2P9NUkP4EBcjOD5J96lCgpnJasnLnmjCI6jH0UDAsQjq7-CBoKCggIARIEeBqwEAw&sa=X&ei=56gcVcz8LIyGuASZ3IGIBQ&ved=0CBcQwg4oAA#imgdii=_&imgrc=fuuOj7zIg1HO_M%253A%3BwEcws9WUVzlzWM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com%252F-6NGqI5mh-_o%252FUvsH2Ib5BWI%252FAAAAAAAABVw%252FIgmnOyYxpqU%252Fs1600%252FAnjing%252Bbreaking%252Bnews.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fbreaking-the-post.blogspot.com%252F2014_02_01_archive.html%3B460%3B310

Bangli Catat 13 Kasus Positif Rabies

Rabu, 22 April 2015

Bangli, Bali – Meski berbagai upaya telah dilakukan selama bertahun-tahun, wabah rabies masih sulit dieliminir di Kabupaten Bangli. Bahkan kecenderungannya terus meningkat. Jumlah kasus positif rabies pada anjing memasuki bulan April ini saja telah ditemukan 13 kasus. Perinciannya di Kecamatan Bangli ditemukan 2 kasus, Kecamatan Kintamani 7 kasus dan Kecamatan Susut 4 kasus. Daerah-daerah itu masuk zona merah rabies dan akan diprioritaskan untuk upaya vaksinasi massal hingga eliminasi anjing liar.

Hal ini dipaparkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Darat Kabupaten Bangli, I Wayan Sukartana, didampingi Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Drh Ni Nyoman Sri Rahayu, ditemui Selasa (21/4). “Setiap ada kasus postif rabies pada anjing, kita akan langsung turun ke lokasi untuk melakukan vaksinasi serta melakukan eliminasi jika diperlukan terhadap anjing liar di sekitarnya,“ ujar Sukartana.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri juga terus melakukan upaya. Setelah penentuan lokasi sasaran di sejumlah daerah di Bali, dalam waktu dekat ini program vaksinasi massal rabies tahap VI Bali, akan digelar di Kabupaten Bangli. Dimana kegiatan ini akan lebih fokus pada daerah sasaran yang termasuk zona merah rabies, pada Kamis (23/4) nanti. Sukartana mengungkapkan, khusus di Bangli sasaran daerah-daerah program vaksinasi masal rabies didasarkan pada banyak kasus positif rabies pada anjing dalam kurun waktu tiga tahun, “Daerah itu kita kategorikan sebagai zona merah,” ujarnya.

Lanjutnya untuk daerah yang termasuk zona merah meliputi, Desa Tiga, Susut, Kelurahan Cempaga, Kelurahan Kawan, Desa Yangapi, Tembuku dan Desa Kintamani. Untuk menyukseskan program vaksinasi massal rabies, pihaknya jauh hari telah mengirimkan surat ke Camat dan selanjutnya diteruskan ke pihak desa. Sehingga pada pelaksanaan vaksinasi nanti, masyarakat sudah siap. “Kita mengajak masyarakat untuk memvaksin baik anjing dan kucing peliharaannya, supaya terbebas dari virus rabies,” ujarnya.

Kasus gigitan anjing di Bangli tercatat cukup tinggi dimana dari kalkulasi data di tahun 2014 setidaknya rata rata terjadi 10 kasus gigitan anjing dalam seharinya. Fenomena ini pun terus berlanjut seiring masih banyaknya anjing yang berkeliaran. Terakhir kasus gigitan anjing positif rabies dialami oleh, Luh Made Suprapti, salah seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), di Banjar Mundung, Desa Abuan, Susut, Bangli. Dia harus segera mendapat pengobatan di RS Bangli setelah anjing yang mengigitnya dinyatakan positif rabies pada Minggu (12/4) lalu. Sebelumnya pada Senin (6/4) diketahui ada tiga warga Kintamani yang digigit anjing diduga rabies ini. Korban gigitan ini atas nama I Nyoman Siden (52), Rahayu (35) dan anaknya I Nyoman Trisna Erlangga (6), asal Desa Abang Batu Dingding, Kintamani.

Sementara, Petugas Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bangli pada akhirnya menggelar eliminasi anjing liar di Pasar Kidul Bangli, Senin (6/4). Dalam eliminasi tersebut, petugas berhasil mengeliminasi puluhan anjing yang tak bertuan yang selama ini dikeluhkan pengunjung pasar karena berpotensi rabies. Selain di Pasar Kidul, eliminasi juga dilaksanakan di Pasar Kayuambua, Susut, Bangli. Disana, pihak terkait mendapatkan sekitar 25 ekor anjing. Sejumlah anjing dicurigai terjangkit rabies diambil sampel otaknya dan langsung dibawa ke laboratorium untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ternyata hasilnya ditemukan adanya anjing liar yang positif rabies.

 

Sumber: NusaBali.com