Senin, 03 Agustus 2009      Login | Register

Susu Formula Terkontaminasi E. Sakazakii

Bogor, CyberNews. Susu formula dan sejumlah makanan bayi yang beredar luas di Indonesia ternyata telah terkontaminasi Enterobacter Sakazakii. Hal ini dikemukakan Tim Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB). Menurut Dr. Sri Estuningsih sebanyak 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan antara April - Juni 2006 positif terkontaminasi Enterobacter Sakazakii. “Sampel makanan dan susu formula yang kami teliti berasal dari produk lokal,” kata Dr. Sri Estuningsih dalam siaran pers Institut Pertanian Bogor (IPB), Jumat (15/2).

Selain Dr Estu, tim peneliti ini terdiri dari beberapa staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan IPB antara lain: Drh.Hernomoadi Huminto MVS, Dr. I.Wayan T. Wibawan, dan Dr. Rochman Naim. Dijelaskan Dr Estu, penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, katanya, isolasi dan identifikasi E.sakazakii dalam 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi. Tahap kedua, menguji 12 isolat E.sakazakii dari hasil isolasi dan kemampuannya menghasilkan enteroksin (racun) melalui uji sitolisis (penghancuran sel).
"Dari 12 isolat yang diujikan terdapat 6 isolat yang menghasilkan enteroksin. Uji selanjutnya adalah menguji isolat tersebut pada kemampuan toksinnya setelah dipanaskan. Terdapat 5 dari 6 isolat tersebut yang masih memiliki kemampuan sitolisis setelah dipanaskan," jelasnya.
Selanjutnya, Dr Estu menentukan satu kandidat dari isolat tersebut dan menguji enterotoksin serta bakteri vegetatifnya pada bayi mencit berusia enam hari. Bayi mencit diinfeksi melalui rute oral (cekok mulut) menggunakan sonde lambung khusus dan steril. Setelah 3 hari kemudian dilakukan pengambilan sampel organ mencit tersebut. ”Hasil pengujian enteroksin murni dan enteroksin yang dipanaskan dan bakteri mengakibatkan enteritis (peradangan saluran pencernaan), sepsis (infeksi peredaran darah) dan meningitis (infeksi pada lapisan urat saraf tulang belakang dan otak). Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan metode hispatologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin," katanya.
Penelitian ini menyimpulkan di Indonesia terdapat susu formula dan makanan bayi yang terkontaminasi oleh E. Sakazakii yang menghasilkan enterotoksin tahan panas dan menyebabkan enteritis, sepsis dan meningitis pada bayi mencit. Dari hasil pengamatan histopatologis yang diperoleh masih dibutuhkan penelitian senada yang lebih mendalam untuk mendukung hasil penelitian tersebut. "Sangat penting dipahami bahwa susu formula bayi bukanlah produk steril, sehingga dalam penggunaannya serta penyimpanannya perlu perhatian khusus untuk menghindari kejadian infeksi karena mengkonsumsi produk tersebut," ujar Dr Estu.
Dr Estu secara pribadi telah melihat langsung fasilitas salah satu perusahaan makanan dan susu formula dengan omzet terbesar di Indonesia. ”Sebagian besar fasilitas tersebut telah memenuhi standar operasional prosedur perusahaan susu formula bayi, dan saat ini masih terus dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi tersebut,” ujar Dr Estu. (MH Habib Shaleh /CN08)
Sumber : Cybernews Suara Merdeka