Senin, 03 Agustus 2009      Login | Register

Susu Formula Tak Akan Ditarik

Jakarta, Kompas - Tak akan ada penarikan produk susu formula dari pasaran di tengah pemberitaan ditemukannya bakteri Enterobacter sakazakii pada sejumlah produk susu formula. Temuan peneliti dari Institut Pertanian Bogor itu terjadi tahun 2003 dan sejauh ini uji contoh produk susu formula oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan tak menemukan adanya bakteri itu.
”Kalau saya meminta seluruh produk susu formula ditarik dari pasar, saya salah karena semua memenuhi syarat,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Husniah Rubiana Thamrin Akib seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di Jakarta, Selasa (4/3). Pihak BPOM meminta orangtua bayi tetap memberikan susu formula dan lebih penting lagi, memberikan ASI eksklusif.

Sekalipun uji contoh produk rutin tak ditemukan kontaminasi bakteri itu, BPOM saat ini sedang menguji seluruh merek susu formula. ”Kami akan umumkan hasilnya sebulan lagi,” katanya. Pada jumpa pers, di tempat terpisah, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari meminta masyarakat agar bersabar menunggu hasil uji laboratorium pada 96 merek susu formula. Menkes juga menjelaskan, bakteri ini akan berdampak negatif pada bayi prematur atau bayi dengan kondisi dan daya tahan tubuhnya buruk.
Sementara itu, Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia menyatakan, pernyataan bahwa dokter hewan tak tepat meneliti cemaran mikroba (kuman penyakit) terhadap susu formula dan makanan bayi yang berbahan baku asal hewan (susu) adalah tidak benar.
Kedokteran hewan adalah ilmu yang mendalami penyakit pada hewan hidup dan produk hewan (daging, susu, telur, dan kulit) yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Terlebih lagi penelitian ini dilakukan individu berprofesi kedokteran hewan yang disumpah dan berkode etik. (GSA/LOK)
Sumber : Kompas