Rabu, 01 September 2010      Login | Register

Deptan Segera Kirim Tim Daging Ke Brasil

Jakarta, 2/4 (ANTARA) - Departemen Pertanian (Deptan) berencana mengirim tim khusus untuk meninjau kemungkinan impor daging sapi asal Brasil secepatnya. "Setelah April kami akan mengirim tim ITU YANG terdiri dari dua atau tiga orang ke Brasil," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Ditjen Peternakan Deptan, Turni Rusli Sjamsudin di Jakarta, Rabu.
Tim tersebut, katanya, akan melihat kondisi rumah pemotongan hewan di sana. Selain itu juga untuk memastikan apakah daging sapi dari Brasil sudah bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan juga sapi gila.

Menurut Turni, selain Brasil Departemen Pertanian juga sedang menjajaki impor dari Uruguay karena negara tersebut sudah bebas dari PMK.
Beberapa waktu lalu ketika menyampaikan hasil kunjungannya ke Brasil, Mentan Anton Apriyantono mengatakan, salah satu negara di kawasan Amerika Latin itu meminta kepada pemerintah Indonesia untuk membuka izin impor daging sapi dari negara tersebut. Menurut dia, hingga saat ini pemerintah Indonesia belum membuka impor daging dari Brasil karena masih ada beberapa kawasan di negera tersebut yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). "Oleh karena itu untuk menanggapi penawaran ekspor daging sapi dari Brasil itu Deptan akan mengirim tim teknis guna melakukan `assesment` (penilaian) mengenai keamanan dan kehalalan," katanya.
Selama ini untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, Indonesia masih harus mengimpor dari Australia dan Selandia Baru yang dinilai aman dari penyakit ternak PMK maupun sapi gila. Padahal, menurut Mentan, Brasil merupakan negara pengekspor daging sapi terbesar di dunia dengan tujuan ekspor ke 180 negara.
Data Ditjen Peternakan menyebutkan neraca produksi daging sapi nasional pada 2008 diperkirakan hanya memenuhi 64,9 persen dari proyeksi kebutuhan konsumsi sepanjang tahun ini atau Indonesia masih kekurangan 135.110 ton (35,1 persen) dari total kebutuhan daging.
Dengan populasi 11,26 juta ekor, produksi daging sapi nasional diperkirakan mencapai 249.925 ton. Sementara itu, kebutuhan konsumsi daging diperkirakan mencapai 385.035 ton. Sementara itu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mencatat, setiap tahun masyarakat Indonesia membutuhkan sekitar 350.000 sampai 400.000 ton daging sapi. Jumlah itu setara dengan sekitar 1,7-2 juta ekor sapi potong yang mana dari jumlah tersebut, hingga saat ini Indonesia masih mengimpor sekitar 30 persen daging sapi.
Sumber : Antara