Daging Sitaan Dimusnahkan di Bandara
PALEMBANG (SINDO) – Sebanyak 229,5 kg daging yang disita Stasiun Karangtina Hewan Kelas I Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dimusnahkan, kemarin. Daging tersebut berasal dari Malaysia dan Singapura yang disita dari para penumpang pesawat saat mendarat di Palembang selama Januari hingga Maret 2008. Daging yang disita dari 41 penumpang itu terdiri dari daging kebab, sosis, ayam, burger, nugget, dendeng ayam,dendeng babi,beef burger, daging bebek, jeroan babi, dan daging kambing. Pemusnahan dilakukan di ruang insinerator dengan cara dibakar. Kepala Stasiun Karantina Hewan Kelas I Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sri Hanum mengatakan, daging yang disita dikarenakan masuk ke wilayah Republik Indonesia tanpa memiliki dokumen yang telah ditentukan menteri terkait. Juga tanpa memiliki surat sertifikat kesehatan dari negara asal daging tersebut, sehingga dikhawatirkan daging tersebut berpotensi sebagai media penyebar penyakit.
”Secara ilmiah, Indonesia bebas dari penyakit binatang hewan ternak seperti penyakit mulut dan kuku, tidak seperti di Malaysia dan Singapura. Masuknya daging secara bebas dari luar negeri tersebut banyak dilakukan secara perorangan,” kata Sri Hanum, kemarin. Dia menjelaskan, imej masyarakat Indonesia yang konsumtif dan lebih mempercayai kualitas barang dari luar negeri mengakibatkan meningkatnya jumlah barang khususnya daging masuk ke Indonesia.Sri Hanum,jumlah daging masuk ke Palembang mengalami peningkatan dibandingkan 2007.
Pada November hingga Desember 2007, di Stasiun Karangtina Hewan Kelas I Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang berhasil dimusnahkan sebanyak 72,5 kg daging sitaan. Kasi Pencegahan Pemberantasan Pengamanan Penyakit Hewan Menular (P4H) Dinas Peternakan Pemprov Sumsel Iskandar mengatakan, saat ini perkembangan sektor perdagangan, transportasi dan komunikasi sedang memasuki era pasar bebas, sehingga segala sesuatu yang diinginkan dapat diperoleh dengan mudah. (hengky chandra agoes)
Sumber : SINDO