Virus Rabies sudah Ditemukan dalam Ternak Sapi dan Babi di Bali
Bali - Peperangan terhadap rabies di Bali telah memasuki fase baru yang mengkhawatirkan setelah ditemukannya bukti bahwa virus yang mematikan ini telah menginfeksi ternak sapi dan babi di pulau Bali.
Radar Bali mengutip pernyataan dari sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya bahwa penelitian yang dilakukan oleh Universitas Udayana Bali menemukan virus rabies dalam sampel sapi dan babi yang berada di pulau tersebut.
Laporan ini dikonfirmasi oleh kepala Laboratorium Biomedik dan Biologi Molekuler Hewan Universitas Udayana, Profesor I Gusti Ngurah Mahardika, yang memastikan penyebaran virus rabies ke populasi sapi dan babi di Bali.
Berbicara di telepon dengan Radar Bali, Profesor Mahardika mengatakan,” Ya, uji lab menemukan adanya rabies di sapi dan babi.”
Lokasi dimana rabies ditemukan pada ternak ini berada dalam Kabupaten Tabanan dan Badung. Meskipun tidak disebutkan persis di mana wabah ini terjadi, Prof. Mahardika mengatakan bahwa infeksi pada sapi terjadi di Tabanan dan Bukit Jimbaran.
Prof. Mahardika mengatakan bahwa kasus pada sapi dan babi berkaitan erat dengan gigitan anjing rabies. Babi dan sapi yang digigit oleh anjing rabies pada akhirnya akan menunjukkan gejala rabies dan mati.
Risiko terhadap Manusia Minimum
Saat ditanya kemungkinan penularan dari sapi dan babi kepada manusia, Prof. Mahardika mengatakan risiko tersebut sangat kecil. Namun beliau memperingatkan kemungkinan penularan pada pekerja rumah potong hewan dengan luka terbuka yang mengalami kontak langsung dengan daging babi dan sapi mentah.
Prof. Mahardika menghimbau penyadaran masyarakat yang lebih baik mengenai mekanisme penyebaran rabies agar dapat memperbaiki penanganan rabies di Bali saat ini yang dinilai tidak efektif.
Sumber : Bali News