Selasa, 18 Maret 2014      Login | Register

National Avian Influenza Epidemiology Training Workshop in Indonesia

Click to see real size
Lokakarya Epidemiologi Avian Influenza Tingkat Nasional telah diselenggarakan di Hotel Aryaduta Jakarta, pada hari Senin sampai dengan Jumat, 4-8 Februari 2008. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama United States Department of Agriculture USDA), Colorado State University (CSU), Association for Veterinary Epidemiology and Preventive Medicine (AVEPM), Direktorat Kesehatan Hewan - Direktorat Jenderal Peternakan - Departemen Pertanian Republik Indonesia dan Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS).
Penyelenggaraan lokakarya tingkat Nasional ini merupakan tindak lanjut dari 6 (enam) seri pelatihan yang telah diselenggarakan sebelumnya. Tujuan dari lokakarya tingkat nasional ini adalah: (1) Mendorong berkembangnya kemampuan epidemiologis yang lebih baik untuk digunakan dalam menyusun rencana Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) secara nasional dan dalam menyediakan strategi-strategi untuk pelaksanaan rencana yang telah dibentuk; (2) Membentuk suatu jejaring komunikasi di antara tenaga profesional handal yang telah terlibat dalam rangkaian pelatihan epidemiologi agar dapat saling bertukar informasi dan pengalaman dari daerah masing-masing sehingga dapat bersama-sama bertindak mencegah dan menanggulangi avian influenza di Indonesia dengan mempraktekkan dan melaksanakan rencana-rencana baik di tingkat nasional maupun di tingkat provinsi atau kabupaten/kota; (3) Menyusun suatu rencana tindak lanjut untuk penanggulangan avian influenza di Indonesia (rencana aksi HPAI nasional) dengan menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi. Rencana aksi HPAI nasional ini yang akan dijadikan rekomendasi kepada pemerintah dan semua stakeholder yang terlibat dalam pencegahan dan penanggulangan avian influenza di Indonesia. Rencana aksi akan mendefinisikan APA yang perlu dilakukan, KAPAN dan oleh SIAPA agar dapat memenuhi tujuan pencegahan, penyelidikan dan pengendalian HPAI yang telah ditentukan. Rencana aksi tersebut juga akan mencantumkan sumber daya yang dibutuhkan, seperti petugas yang terampil, materi, peralatan khusus dan sistem informasi.
Peserta lokakarya tingkat nasional berjumlah 50 (lima puluh) orang, yang terdiri dari 25 (dua puluh lima) orang dokter hewan sebagai peserta terpilih dari seri lokakarya di masing-masing kota, 20 (dua puluh) orang peserta yang merupakan atasan (higher level/supervisor) dari masing-masing peserta dan 5 (lima) orang peserta yang merupakan peserta undangan perwakilan dari tingkat pusat atau nasional dan perwakilan dinas peternakan tempat diselenggarakannya lokakarya nasional. Peserta-peserta undangan tersebut adalah perwakilan Departemen Pertanian, perwakilan dari Dinas Perternakan, Perikanan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta dan perwakilan dari Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Persiapan Menghadapi Pandemi Influenza (KOMNAS FBPI).
Lokakarya nasional ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari berturut-turut terdiri atas 2 (dua) bagian kegiatan. Dua (2) hari pertama merupakan pembukaan lokakarya dan pemaparan hasil atau proses kegiatan dari pengimplementasian prinsip-prinsip epidemiologi di lapangan oleh para peserta terpilih. Tiga (3) hari berikutnya merupakan inti kegiatan lokakarya untuk menghasilkan suatu rencana tindak lanjut nasional dalam pencegahan dan penanggulangan avian influenza di Indonesia. Pada tahap ini, kegiatan dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok (terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok diskusi) dan simulasi-simulasi untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok yang sudah dirancang dan dipersiapkan oleh fasilitator berkaitan dengan penentuan misi, rencana dan langkah-langkah pembentukan rencana HPAI nasional. Di dalam penyelesaian tugas tersebut, para peserta juga diminta untuk dapat mengidentifikasi berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana yang akan dibentuk, serta mengidentifikasi keterlibatan dan peran dari berbagai stakeholder yang terkait.
Hasil diskusi terakhir yang sudah disepakati oleh seluruh peserta dan dirumuskan secara lebih intensif oleh tim perumus dengan didampingi oleh tim fasilitator merupakan hasil akhir diskusi yang dijadikan rekomendasi kepada pemerintah (rencana aksi HPAI nasional). Tim perumus terdiri dari perwakilan masing-masing kelompok yang telah disepakati bersama. Pada sesi terakhir sebelum penutupan, hasil ini dipaparkan oleh tim perumus kepada seluruh peserta lokakarya. Pemaparan hasil rekomendasi tersebut juga dihadiri oleh Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian Republik Indonesia, drh. Musny Suatmodjo, MM. Hasil rekomendasi dari Lokakarya Epidemiologi Avian Influenza Tingkat Nasional ini akan kembali dipaparkan oleh tim perumus di Departemen Pertanian Republik Indonesia sebagai departemen teknis yang bertanggung jawab dalam usaha pencegahan dan pengendalian avian influenza di Indonesia. Jajaran pengambil keputusan di tingkat nasional yang diharapkan dapat ikut mendengarkan dan menerima hasil rekomendasi lokakarya ini adalah Direktur Kesehatan Hewan, Koordinator Unit Pengendalian Penyakit Avian Influenza (UPP AI) dan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Tindak lanjut dari kegiatan lokakarya tingkat nasional ini adalah setiap peserta akan melakukan aksi secara bersama-sama di daerah masing-masing dalama rangka usaha pencegahan dan pengendalian avian influenza di Indonesia dengan menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi yang telah diperoleh selama pelatihan dengan berdasarkan hasil rekomendasi lokakarya yang sudah disepakti bersama.

Tindak lanjut lain dari kegiatan ini adalah membentuk suatu jejaring komunikasi di antara seluruh peserta Pelatihan dan Lokakarya Epidemiologi Avian Influenza dari 6 (enam) seri kegiatan. Jejaring komunikasi ini telah dibentuk dengan difasilitasi oleh CIVAS dengan mengundang seluruh tenaga profesional handal yang telah terlibat dalam rangkaian pelatihan epidemiologi untuk ikut bergabung di dalam froum diskusi, yaitu EPIForVET (Epidemiology Training Workshop Forum for Veterinarians). CIVAS sebagai fasilitator akan membantu menyediakan sarana komunikasi melalui pembuatan mailing list dan website. Melalui kedua sarana diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling bertukar informasi dan pengalaman dari daerah masing-masing sehingga dapat bersama-sama bertindak mencegah dan menanggulangi avian influenza di Indonesia. 
Jejaring komunikasi dari alumni peserta seluruh rangkaian seri Pelatihan dan Lokakarya Epidemiologi Avian Influenza di Indonesia ini juga mendorong seluruh anggotanya untuk ikut bergabung di dalam Asosiasi Epidemiologi Veteriner Indonesia (AEVI). Asosiasi ini merupakan organisasi non teritorial (ONT) yang bernaung di bawah Pengurus Besar Perhimpunan Doketer Hewan Indonesia (PB PDHI) dan diketuai oleh Prof. drh. Setyawan Budiharta, MPH, PhD. AEVI didirikan pada tanggal 12 Februari 2008 di Balai Besar Veteriner Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. *** (wind)