II. Etiologi
Agen Penyebab
(a)
(b)
Sumber: (Division of Viral and Rickettsial Diseases, 2010)
Gambar 2. Genom virus Rabies
Sumber : (Division of Viral and Rickettsial Diseases, 2010)
Genom Lyssavirus merupakai rantai tunggal, antisense, tidak bersegmen, mempunyai RNA dengan ukuran 12 kb. Berdasarkan hasil squence Genom Lyssavirus terdiri dari 50 nucleotida diikuti oleh gen untuk protein N, P, M, G dan L. Replikasi dari Lyssavirus diawali oleh menempelnya bagian struktur amplon dari virus kedalam mebran sel dari inang. Proses ini dikenal dengan sebutan adsorpsi. Proses ini merupakan hasil dari interaksi protein G dan permukaan sel inang yang spesifik (Division of Viral and Rickettsial Diseases, 2010). Setelah proses adsorpsi, kemudian melakukan proses penetrasi kedalam sel inang dan masuk ke dalam sitoplasma sel dengan pinocytosis (via clathrin-coated pits). Virion kemudian berkumpul atau masuk kedalam vesikel cytoplasmic. Viral membran kemudian masuk kedalam membran endosome yang kemudian dikuti oleh lepasnya RNP kedalam sitoplasma. Virus rabies kemudian akan membuat mRNA untuk menjalankan proses replikasinya dengan menggunakan genom dengan mepengaruhi atau menyisipkan dengan proses dalam sel inang dan menginfeksi sel yang lain (Division of Viral and Rickettsial Diseases, 2010)..
Gambar 3. Siklus Hidup Virus Rabies di dalam Sel Inang
Sumber : (Division of Viral and Rickettsial Diseases, 2010)
Berikut adalah siklus hidup dari virus Rabies : 1: Adsorpsi (receptors dan virion berinterkasi). 2: Penetrasi (masuknya virus ke dlaam sel inang). 3: Uncoating (pengilangan bagian amplop virus). 4. Transkripsi (sintesis mRNAs). 5. Translasi (Sintesis dari struktur protein). 6. Prosesing (G-protein gycosylation). 7. Replikasi (produksi genom RNA dari intermediate strand). 8. Assembly. 9: Budding (keluar virus complete dari sel inang) (Division of Viral and Rickettsial Diseases, 2010).