250 Itik di Ngrampal Mati Mendadak, Warga Telat Lapor
Rabu, 21 Januari 2015
This post is also available in: English
Sragen – Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) Kabupaten Sragen menemukan sebanyak 250 itik milik dua orang warga Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, Sragen mati mendadak pada akhir Desember 2014. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnakkan Sragen, Nanik, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (21/1).
“Itu terjadi pada musim hujan. Itik yang mati masing-masing 50 ekor dan 200 ekor milik dua warga di Desa Kebonromo, Ngrampal pada 31 Desember 2014 lalu,” ujarnya.
Nanik menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian ratusan itik lantaran warga terlambat melapor. Padahal kematian telah terjadi pada 31 Desember 2014 lalu, sehingga pihaknya juga kesulitan memeriksa sampel itik itu di laboratorium. Namun demikian, langkah dilakukan pemilik itik sudah tepat, lantaran sebelum dikubur telah dibakar terlebih dulu.
“Kami mendapat laporan itik dikubur pemiliknya. Jadi kami belum tahu penyebab pasti kematian itik yang masih anakan itu,” kata Nanik.
Pihaknya mengimbau, warga pemilik unggas segera melaporkan kematian ternak piaraannya agar mendapat penanganan dan bisa diketahui penyebab kematian. Dia khawatir apabila kematian unggas akibat terserang virus Avian Influenza (AI) atau flu burung.
“Kami mengajak masyarakat segera melapor jika menemukan hewan di sekitar tempat tinggal mati mendadak atau dicurigai mengidap penyakit. Jadi kami bisa menanggulangi dan mengantisipasi penyebaran virus lebih luas,” jelas Nanik. (Agung Widodo, Ed: Marhaendra Wijanarko)
Sumber: Timlo.net