Vets for a Better Life
Bogor – Antimicrobial Resistance (AMR) masih menjadi isu global yang terus menjadi perhatian banyak pihak. Fenomena ini tidak hanya terjadi di manusia, tetapi juga pada hewan dan lingkungan. Hal ini terjad akibat penggunaan antibiotik yang berlebihan, tidak bjak dan tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut mendasari Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) melaksanakan seminar dan dialog “Pendekatan One Health dalam Upaya Mengatasi Meningkatnya Ancaman Resistensi Antimikroba (AMR)”, Sabtu (1/12).
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) pada hari Rabu, 14 Desember 2016 di Hotel Aston Simatupang Jakarta menyelenggarakan acara Diseminasi Hasil Studi terkait resistensi antimikroba yang berjudul “Pendekatan Ecohealth untuk Pengembangan Strategi Penggunaan Antimikroba secara Bijak dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba pada Kesehatan Manusia, Hewan dan Lingkungan di Indonesia”. Studi ini merupakan bagian dari program regional yang dilaksanakan oleh negara-negara yang tergabung dalam kerjasama Asia Partnership on Emerging Infectious Diseases Research (APEIR), yaitu Indonesia, China, Laos, Thailand dan Vietnam, dan didukung oleh International Development Research Center (IDRC). Studi ini dilaksanakan di 3 (tiga) kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar daribulan September 2013 hingga September 2016.
Rabies merupakan penyakit hewan menular yang bersifat fatal baik pada manusia maupun hewan, dapat menyebabkan beban sosial dan ekonomi yang besar, dan merupakan penyakit yang diabaikan serta kurang dilaporkan. Rabies terdapat di sekitar 150 negara di dunia, dan diperkirakan setiap tahunnya mengakibatkan 55 ribu korban meninggal dimana 31 ribu korban jiwa berasal dari kawasan Asia dan 24 ribu korban berasal dari Afrika.
ASEAN dalam perkembangannya telah banyak menghasilkan kesepakatan-kesepakatan dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Salah satu kesepakatan yang terus ditingkatkan yaitu dalam bidang ekonomi dengan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan direalisasikan pada akhir tahun 2015.
Masa depan struktur kesehatan hewan di Indonesia semakin tidak berimbang apabila akses terhadap pelayanan kesehatan hewan dasar di pedesaan dan wilayah-wilayah terpencil masih sangat minim
Bogor 17 Desember 2011. Dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat akan pentingnya keamanan pangan asal hewan dan peningkatan pemahaman serta kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan, maka pada ulang tahun Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang ke-6 tahun 2011, CIVAS menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan keamanan pangan dan diskusi interaktif mengenai kesejahteraan hewan.
Bogor – Dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat akan pentingnya keamanan pangan asal hewan dan peningkatan pemahaman serta kepedulian masyarakat terhadap kesejahteraan hewan, maka pada ulang tahun Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) yang ke-6 tahun 2011, CIVAS menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan keamanan pangan dan diskusi interaktif mengenai kesejahteraan hewan.
Dalam rangka untuk memperingati ulang tahun CIVAS yang ke-5, pada tahun ini CIVAS mengadakan Seminar Setengah Hari yang bertema “Pendekatan Ecohealth dalam Pengendalian Emerging dan Re-Emerging Diseases”.
Center for Indonesian Veterinary Analytical Study (CIVAS) menyelenggarakan seminar setengah hari dalam rangka ulang tahunnya yang ke-4
Pada hari Selasa tanggal 18 Agustus 2009 diadakan seminar penyampaian laporan studi lapangaan vaksinasi Avian Influenza (AI) di Lido Kabupaten Bogor
Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan berbagai penyakit zoonosis di Indonesia yang salah satunya adalah dengan peningkatan kesadaran dan kepedulian bersama akan pentingnya kerjasama semua pihak