www.civas.net
Antraks (radang limpa) dan Brucellosis (penyakit keluron) ditetapkan sebagai penyakit hewan menular strategis. Kedua penyakit tersebut merupakan penyakit prioritas yang ditetapkan oleh Direktorat Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian berdasarkan SK Menteri Pertanian No.4026/Kpts/OT.140/4/2013 tentang penetapan jenis penyakit hewan menular strategis.
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) bekerjasama dengan International Livestock Research Institute (ILRI) dan Koperasi Peternakan Susu Bandung Utara (KPSBU) Lembang melakukan studi “Kajian Literatur mengenai Kendala Kesehatan Sapi Perah di Indonesia: Zoonosis dan Penyakit Lainnya yang disebabkan Perubahan Iklim”. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan gambaran mengenai kendala-kendala pada peternakan sapi perah seperti penyakit, produksi yang berhubungan dengan iklim serta cara penanggulangannya.
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) pada hari Rabu, 14 Desember 2016 di Hotel Aston Simatupang Jakarta menyelenggarakan acara Diseminasi Hasil Studi terkait resistensi antimikroba yang berjudul “Pendekatan Ecohealth untuk Pengembangan Strategi Penggunaan Antimikroba secara Bijak dalam Pengendalian Resistensi Antimikroba pada Kesehatan Manusia, Hewan dan Lingkungan di Indonesia”. Studi ini merupakan bagian dari program regional yang dilaksanakan oleh negara-negara yang tergabung dalam kerjasama Asia Partnership on Emerging Infectious Diseases Research (APEIR), yaitu Indonesia, China, Laos, Thailand dan Vietnam, dan didukung oleh International Development Research Center (IDRC). Studi ini dilaksanakan di 3 (tiga) kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Klaten, Sukoharjo dan Karanganyar daribulan September 2013 hingga September 2016.
Dalam rangka penyediaan kebutuhan daging unggas, banyak unggas datang dari berbagai daerah masuk ke wilayah DKI Jakarta setiap harinya. Besarnya potensi bisnis perunggasan yang dimiliki oleh wilayah DKI Jakarta dan tingginya nilai ekonomi dan sosial dalam lingkup bisnis tersebut semakin mendukung berkembangnya usaha-usaha di bidang penampungan dan pemotongan unggas serta rantai penyediaan produk unggas. Aktifitas di TPnU dan TPU secara khusus merupakan aktifitas yang berisiko terhadap kejadian penularan flu burung (AI), baik antar-unggas maupun unggas-manusia. Hasil studi CIVAS menunjukkan bahwa 84,6% TPnU terinfeksi virus flu burung (CIVAS, 2008a). Kasus AI pada manusia di Indonesia secara total sejak tahun 2005 – 2014 telah menelan korban jiwa sebanyak 163 orang dari 195 kasus dengan Case Fatality Rate 83,59% (WHO, 2014).
Studi ini dilatarbelakangi dari studi CIVAS sebelumnya pada tahun 2007 dan 2008 dimana selama kegiatan surveilans 192 ayam sentinel yang mati tersampel
Terhitung bulan Oktober 2009, CIVAS akan melaksanakan sebuah studi mengenai peternakan itik angon/free-range di Kabupaten Tangerang, Subang, dan Indramayu selama 6 bulan
Merpati balap adalah salah satu jenis pemuliaan unggas yang telah lama menjadi bagian dari budaya kehidupan sebagian masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah Tasikmalaya
Di tempat ini kontak tidak hanya terjadi antara ayam dengan ayam atau antara ayam dengan manusia akan tetapi juga dengan hewan lainnya yang ada di TPnA tersebut
Studi ini merupakan studi lanjutan dari studi CIVAS tahun 2007 di Propinsi DKI Jakarta yang menyatakan bahwa 82,4% Tempat Penampungan Ayam (TPnA) di Propinsi Jakarta terinfeksi AI, namun studi ini belum dapat menjelaskan asal sumber virus AI tersebut
CIVAS bekerjasama dengan Colorado State University (CSU) dalam melaksanakan riset-riset yang mendukung pengendalian AI di Indonesia, sekaligus peningkatan kapasitas laboratorium di Universitas di Indonesia
Pada bulan November 2008 CIVAS melakukan beberapa kegiatan penelitian mengenai Avian Influenza di Indonesia. Kegiatan penelitian ini didukung oleh Prof. Mo Salman dari Colorado State University (CSU)
Tempat pengumpulan ayam (TPnA) sebagai tempat berkumpulnya unggas dari berbagai daerah sebelum dipotong atau dijual ke pasar, merupakan tempat yang dinilai berisiko tinggi untuk menularkan virus AI