www.civas.net
Sumbawa – 749 Orang jadi korban gigitan anjing di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Populasi anjing di 5 kabupaten itu tergolong cukup tinggi sebagai jenis hewan yang paling banyak membawa virus rabies.
Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim Kota Bogor terbebas dari kasus rabies atau anjing gila. Meski dinyatakan aman, namun upaya pencegahan harus tetap dilakukan mengingat penyakit ini memiliki infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus.
Mataram – Kasus gigitan anjing yang terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak sebulan terakhir meluas ke dua kabupaten tetangganya yaitu Sumbawa dan Bima.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB menyebutkan, selain Kabupaten Dompu, kasus rabies juga ditemukan di Kabupaten Sumbawa.
Ambon – Kasus rabies di Kota Ambon, Maluku, pada periode Januari hingga minggu pertama Februari 2019 terdapat 101 kasus dan 75 kasus di antaranya telah diberikan suntikan VAR dan satu orang warga meninggal dunia.
Bogor – Antimicrobial Resistance (AMR) masih menjadi isu global yang terus menjadi perhatian banyak pihak. Fenomena ini tidak hanya terjadi di manusia, tetapi juga pada hewan dan lingkungan. Hal ini terjad akibat penggunaan antibiotik yang berlebihan, tidak bjak dan tidak bertanggung jawab.
Hal tersebut mendasari Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) melaksanakan seminar dan dialog “Pendekatan One Health dalam Upaya Mengatasi Meningkatnya Ancaman Resistensi Antimikroba (AMR)”, Sabtu (1/12).
Dompu – Pasca penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Kabupaten Dompu, sebanyak 192 orang korban gigitan anjing selama 3 bulan terakhir melapor ke petugas. Dari kasus gigitan anjing ini baru satu anjing yang dipastikan positif terpapar rabies dengan tujuh orang korban gigitan. Dua orang meninggal di Soro dan satu di Kempo belum bisa dipastikan korban anjing rabies.
Semarapura – Kasus gigitan anjing positif rabies kembali mencuat di Klungkung.
Beberapa hari lalu, seekor anjing liar menggigit 4 warga di Kelurahan Semarapura Kelod, Klungkung.
Gunungsitoli — Kepulauan Nias di Sumatera Utara kekurangan vaksin rabies. Padahal, daerah tersebut merupakan daerah endemik rabies. Ada sekitar 40.000 anjing di pulau tersebut. Namun, hanya 5.000 dosis vaksin rabies yang tersedia setiap tahun.
“Tiga warga di Kepulauan Nias meninggal pada tahun 2018 akibat penyakit rabies atau lyssa. Pemerintah harus meningkatkan vaksinasi rabies di Nias agar peristiwa ini jangan terjadi lagi,” kata anggota Dewan Perwakilan Daerah RI asal Sumut Parlindungan Purba di Kota Gunungsitoli (12/1).
Liwa − Selama 2018, jumlah kejadian Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di wilayah Lampung Barat mencapai 134 kasus. Sekretaris Dinas Kesehatan Lampung Baray Suhendrawati, mendampingi kepala Dinas Kesehatan (11/1), mengatakan kasus GHPR sebanyak 134 kasus itu tersebar di semua kecamatan.
Gunung Sugih, Lampung Tengah − Sebanyak 37 ekor sapi di Kecamatan Pubian mati sejak akhir Desember 2018 lalu hingga Kamis (10/1/2019). Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Lampung Tengah menduga, binatang ternak itu mati karena terserang penyakit Jembrana dan Septicemia Epizootica (SE).
Lubukbasung – Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan, kasus gigitan hewan penular rabies di daerah itu meningkat dari 143 kasus pada 2017 menjadi 210 kasus pada 2018.
“Peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing dan kera sebanyak 67 kasus. Dengan arti kata satu ekor hewan penular rabies menggigit dua sampai empat korban,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kabupaten Agam Farid Muslim di Lubukbasung (9/1).
Kulon Progo − Penyakit Leptospirosis masih menjadi momok bagi masyarakat Kulon Progo. Tercatat sepanjang 2018, dari 26 penderita, lima di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo, Baning Rahayujati bahkan menyebut jumlah kematian ini mengalami peningkatan dibanding 2017.