Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Friday, 29 March 2024
Babi HogCholera

Virus Hog Cholera Serang Ratusan Babi di Nabire

Selasa, 17 Februari 2015

This post is also available in: English

JAYAPURA–Sejumlah 700 ekor Babi di Kabupaten Nabire – Papua dinyatakan positif terkena virus hog cholera atau yang biasa disebut dengan penyakit sampar. Tidak hanya itu saja, virus ini tersebar di beberapa titik wilayah kawasan Meepago yang meliputi Kabupaten Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai.

Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua,Petrus Pasereng kepada wartawan di Kantor Otonom – Kotaraja – Jayapura Senin (16/2), pihaknya telah menerima laporan dari dinas Peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten Nabire bahwa 700 ekor Babi positif terkena virus hog cholera atau biasa yang di sebut penyakit sampar.

“Hal ini tentunya sangat meresahkan masyarakat tidak hanya di Nabire akan tetapi di Papua, karena virus ini bisa menyebar” kata Pasereng.

Dijelaskannya virus hog cholera/penyakit sampar babi, merupakan penyakit yang serius pada ternak babi. Penyakit ini sifatnya akut dan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus yang sangat efektif ditandai denga  kematian secara tiba-tiba, morbiditas tinggi (banyak yang tertular) dan mortalitas (kematian) tinggi karena penyakit ini menyerang alat pencernaan dan pernafasan.

Penyakit ini mudah berpindah melalui kontak langsung ataupun tidak langsung dan buruknya sanitasi serta kebersihan turut mempermudah ternak babi terserang virus ini.

Selain itu virus dapat menular melalui makanan/pakan, air minum, alat-alat yang tercemari virus dan juga melalui serangga atau ternak-ternak lain. Oleh karenanya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua dan Kabupaten Nabire telah melakukan pengisolasian daerah kabupaten Nabire selama 6 hingga 8 bulan kedepan, melalui Instruksi Bupati Kabupaten Nabire bahwa tidak diperbolehkan hewan ternak baik dari dalam maupun luar melakukan pengiriman.

Menurut Pasereng, penyakit sampar pada babi datang karena ada dugaan pengiriman daging babi dari Makassar dan Manado. “Dicurigai virus ini penularannya datang dari Makassar dan Manado, melalui daging babi mentah lewat pelabuhan laut di Samabusa – Nabire, yang memang tidak ada balai karantinanya,”akunya.

Hal ini menjadi perhatian dari instansi yang dipimpinnya, karena berkaitan dengan pengawasan hewan ternak. Sebab saat ini karantina hewan Nabire masih satu atap dengan karantina hewan di Biak.

“Saya rasa Nabire sudah harus mempunyai kantor karantina hewan sendiri dan tidak perlu gabung dengan kabupaten Biak, agar karantina hewan di Nabire dapat fokus menangani pengawasan hewan di Kabupaten Nabire,”harapnya.

Cholera babi menyerang semua umur atau semua golongan babi. Tanda-tanda luar pertama penyakit ternak babi ini adalah ternak babi tidak aktif (lamban) dan kehilangan nafsu makan, disertai temperatur tubuh ternak babi yang meningkat (400C-420C). Peradangan pada mata disertai air mata keluar banyak (lebih jelas terlihat pada babi putih dibanding dengan babi hitam) yang dapat berakibat kelopak mata merapat dan mulai konstipasi yang ditandai dengan keluarnya kotoran berbentuk pelet.

Tanda-tanda berikutnya adalah diare cair kuning kelabu yang parah dan kadang-kadang menimbulkan cairan kekuningan, serta muncul warna kulit yang memerah disertai temperatur tubuh yang meningkat. Semakin berlanjut penyakit terlihat adanya perubahan menonjol seperti terjadinya perubahan warna seluruh kulit perut, telinga, hidung dan bagian dalam kaki menjadi kelabu gelap. Hemoragis (pendarahan) umumnya muncul diseluruh tubuh babi yang terserang penyakit cholera babi.

Kelenjar getah bening, misalnya kelenjar getah bening submaksilaris dan kerongkongan membengkak. Juga pendarahan/bercak-bercak hemoragis kecil dapat dijumpai pada ginjal, alat-alat tubuh lain yang mengalami hemoragis termasuk kulit, tenggorokan, pita suara, jantung, selaput dalam usus dan alat-alat lain tubuh. Alat alat tubuh lain yang memperlihatkan infark (bercak-bercak pendarahan), lecet-lecet luka dalam usus besar juga sangat menyolok terlihat pada babi yang terserang kholera babi.

Diimbau juga gara-gara para peternak babi di Papua agar selalu menjaga kebersihan kandang babi dan memberikan pakan yang baik dan sehat, serta tidak memberikan makanan pada ternak babi berupa makanan yang sudah basi.

Sumber: Sinar Harapan

Tinggalkan Balasan ke Anonymous

Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.

Virus Hog Cholera Serang Ratusan Babi di Nabire

by Tisna Sutisna time to read: 2 min
1