Vets for a Better Life
Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies
Thursday, 18 April 2024
ddd

Ribuan Hewan Penular Rabies Beredar di Bengkulu

Jumat, 23 Januari 2015

This post is also available in: English

BENGKULU - Sebanyak 79.355 Hewan Penular Rabies (HPR) berkeliaran di wilayah Provinsi Bengkulu tanpa mendapatkan vaksinasi. Hal ini tentu saja membahayakan keselamatan masyarakat dari bahaya rabies.

Menurut Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu Irianto Abdullah mengatakan, jumlah keseluruhan HPR yaitu sebanyak 152 ribu HPR, tahun ini pemerintah Provinsi Bengkulu hanya mampu memberikan vaksin terhadap 72.642 HPR.

“Kesadaran pemerintah daerah menyediakan anggaran vaksin masih rendah, selama ini penyediaan vaksin masih melalui dana APBD Provinsi dan APBN,” kata Irianto, pada Kamis 22 Januari 2014.

 

Sementara itu kasus rabies sendiri terus mengalami penurunan. Angka kasus mencapai 11 kasus di 2011, 9 kasus di 2012, dan 8 kasus di 2013, serta 7 kasus di 2014 dengan rincian 1 kasus di kabupaten di Kepahyang, 1 kasus di Bengkulu Selatan, 2 kasus di Bengkulu Tengah dan 3 kasus di Kota Bengkulu.

“Se Sumatera angka ini termasuk rendah, tahun ini dengan dikeluarkannya Perda tentang pengendalian kasus rabies sangat membantu dan diyakini dapat menurunkan kasus rabies di daerah ini,” ujarnya.

Irianto mengatakan hewan penular rabies bukan hanya anjing, bisa juga kucing dan kera. Namun kasus penularan rabies didominasi oleh anjing sedangkan kucing hanya 0 persen saja.

Sesuai komitmen, pemerintah Provinsi Bengkulu menargetkan bebas dari rabies pada tahun 2015 ini, sedangkan  target pembebasan rabies di Pulau Sumatera adalah pada tahun 2018 mendatang. “Setiap tahun vaksinasi rabies dilakukan satu kali. Ke depannya kita harapkan pemda ikut menganggarkan dana vaksin dalam jumlah besar sehingga seluruh HPR (Hewan Penular Rabies) bisa divaksin,” ujar Irianto. (Phesi Ester Julkawati)

 

Sumber:  Tempo.co

 

Tinggalkan Balasan

Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.

Ribuan Hewan Penular Rabies Beredar di Bengkulu

by Tisna Sutisna time to read: 1 min
0